Jumat, 09 September 2011

Sejarah Islam Di Indonesia

BABAK PERTAMA, ABAD 7 MASEHI (ABAD 1 HIJRIAH).

Pada abad 7 masehi, Islam sudah sampai ke Nusantara. Para Dai yang datang ke Indonesia berasal dari jazirah Arab yang sudah beradaptasi dengan bangsa India yakni bangsa Gujarat dan ada juga yang telah beradaptasi dengan bangsa Cina, dari berbagai arah yakni dari jalur sutera (jalur perdagangan) dakwah mulai merambah di pesisir-pesisir Nusantara. Sejak awal Islam tidak pernah membeda-bedakan fungsi seseorang untuk berperan sebagai dai (juru dakwah). Kewajiban berdakwah dalam Islam bukan hanya kasta (golongan) tertentu saja tetapi bagi setiap masyarakat dalam Islam. Sedangkan di agama lain hanya golongan tertentu yang mempunyai otoritas menyebarkan agama, yaitu pendeta. Sesuai ungkapan Imam Syahid Hasan Al-Bana “ Nahnu du‟at qabla kulla syai“ artinya kami adalah dai sebelum profesi-profesi lainnya. Sampainya dakwah di Indonesia melalui para pelaut-pelaut atau pedagang-pedagang sambil membawa dagangannya juga membawa akhlak Islami sekaligus memperkenalkan nilai-nilai yang Islami. Masyarakat ketika berbenalan dengan Islam terbuka pikirannya, dimuliakan sebagai manusia dan ini yang membedakan masuknya agama lain sesudah maupun sebelum datangnya Islam. Sebagai contoh masuknya agama Kristen ke Indonesia ini berbarengan dengan Gold (emas atau kekayaan) dan glory (kejayaan atau kekuasaan) selain Gospel yang merupakan motif penyebaran agama berbarengan dengan penjajahan dan kekuasaan. Sedangkan Islam dengan cara yang damai. Begitulah Islam pertama-tama disebarkan di Nusantara, dari komunitas-komunitas muslim yang berada di daerah-daerah pesisir berkembang menjadi kota-kota pelabuhan dan perdagangan dan terus berkembang sampai akhirnya menjadi kerajaan-kerajaan Islam dari mulai Aceh sampai Ternata dan Tidore yang merupakan pusat kerajaan Indonesia bagian Timur yang wilayahnya sampai ke Irian jaya.

B. BABAK KEDUA, ABAD 13 MASEHI.
Di abad 13 Masehi berdirilah kerajaan-kerajaan Islam diberbagai penjuru di Nusantara. Yang merupakan moment kebangkitan kekuatan politik umat khususnya didaerah Jawa ketika kerajaan Majapahit berangsur-angsur turun kewibawaannya karena konflik internal. Hal ini dimanfaatkan oleh Sunan Kalijaga yang membina di wilayah tersebut bersama Raden Fatah yang merupaka keturunan raja-raja Majapahit untuk mendirikan kerajaan Islam pertama di pulau Jawa yaitu kerajaan Demak. Bersamaan dengan itu mulai bermunculan pula kerajaan-kerajaan Islam yang lainnya, walaupun masih bersifat lokal.

SEJARAH AWAL MASUKNYA ISLAM KE INDONESIA 01
Pada abad 13 Masehi ada fenoma yang disebut dengan Wali Songo yaitu ulama-ulama yang menyebarkan dakwah di Indonesia. Wali Songo mengembangkan dakwah atau melakukan proses Islamisasinya melalui saluran-saluran:
a) Perdagangan
b) Pernikahan
c) Pendidikan(pesantren)
Pesantren merupakan lembaga pendidikan yang asli dari akar budaya indonesia, dan juga adopsi dan adaptasi hasanah kebudayaan pra Islam yang tidak keluar dari nilai-nilai Islam yang dapat dimanfaatkan dalam penyebaran Islam. Ini membuktikan Islam sangat menghargai budaya setempat selama tidak bertentangan dengan nilai-nilai Islam.
d) Senidanbudaya
Saat itu media tontonan yang sangat terkenal pada masyarakat jawa kkhususnya yaitu wayang. Wali Songo menggunakan wayang sebagai media dakwah dengan sebelumnya mewarnai wayang tersebut dengan nilai-nilai Islam. Yang menjadi ciri pengaruh Islam dalam pewayangan diajarkannya egaliterialisme yaitu kesamaan derajat manusia di hadapan Allah dengan dimasukannya tokoh-tokoh punakawam seperti Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong. Para Wali juga menggubah lagu-lagu tradisional (daerah) dalam langgam Islami, ini berarti nasyid sudah ada di Indonesia ini sejak jaman para wali. Dalam upacara-upacara adat juga diberikan nilai-nilai Islam.
e) Tasawwuf
Kenyatan sejarah bahwa ada tarikat-tarikat di Indonesia yang menjadi jaringan penyebaran agama Islam.
C. BABAK KETIGA, MASA PENJAJAHAN BELANDA.
Pada abad 17 masehi tepatnya tahun 1601 datanglah kerajaan Hindia Belanda kedaerah Nusantara yang awalnya hanya berdagang tetapi akhirnya menjajah. Belanda datang ke Indonesia dengan kamar dagangnya yakni VOC, semejak itu hampir seluruh wilayah nusantara dijajah oleh Hindia Belanda kecuali Aceh. Saat itu antar kerajaan-kerajaan Islam di nusantara belum sempat membentuk aliansi atau kerja sama. Hal ini yang menyebabkan proses penyebaran dakwah terpotong. Dengan sumuliayatul (kesempurnaan) Islam yang tidak ada pemisahan antara aspek-aspek kehidupan tertentu dengan yang lainnya, ini telah diterapkan oleh para Ulama saat itu. Ketika penjajahan datang, mengubah pesantren-pesantren menjadi markas-markas perjuangan, santri-santri (peserta didik pesantren) menjadi jundullah (pasukan Allah) yang siap melawan penjajah sedangkan ulamanya menjadi panglima perangnya. Hampir seluruh wilayah di Indonesia yang melakukan perlawanan terhadap penjajah adalah kaum muslimin beserta ulamanya. Potensi-potensi tumbuh dan berkembang di abad 13 menjadi kekuatan perlawanan terhadap penjajah. Ini dapat dibuktikan dengan adanya hikayat-hikayat pada masa kerajaan-kerajaan Islam yang syair-syairnya berisikan perjuangan. Ulama-ulama menggelorakan Jihad melawan kaum kafir yaitu penjajah Belanda. Belanda mengalami kewalahan yang akhirnya menggunakan strategi-strategi: Politik devide et impera, yang pada kenyataannya memecah-belah atau mengadu domba antara kekuatan Ulama dengan adat contohnya perang Padri di Sumatera Barat dan perang Diponegoro dijawa.
Mendatangkan Prof. Dr. Snouk Cristian Hourgonye alias Abdul Gafar seorang Guru Besar keIndonesiaan di Universitas Hindia Belanda juga seorang orientalis yang pernah mempelajari Islam di Mekkah, dia berpendapat agar pemerintahan Belanda membiarkan umat Islam hanya melakukan ibadah mahdhoh (khusus) dan dilarang berbicara atau sampai melakukan politik praktis. Gagasan tersebut dijalani oleh pemerintahan Belanda dan salah satunya adalah pembatasan terhadap kaum muslimin yang akan melakukan ibadah Haji karena pada saat itulah terjadi pematangan pejuangan terhadap penjajahan

D. BABAK KEEMPAT, ABAD 20 MASEHI
Awal abad 20 masehi, penjajah Belanda mulai melakukan politik etik atau politik balas budi yang sebenarnya adalah hanya membuat lapisan masyarakat yang dapat membantu mereka dalam pemerintahannya di Indonesia. Politik balas budi memberikan pendidikan dan pekerjaan kepada bangsa Indonesia khususnya umat Islam tetapi sebenarnya tujuannya untuk mensosialkan ilmu-ilmu barat yang jauh dari Al-Qur‟an dan hadist dan akan dijadikannya boneka-boneka penjajah. Selain itu juga mempersiapkan untuk lapisan birokrasi yang tidak mungkin pegang oleh lagi oleh orang-orang Belanda. Yang mendapat pendidikanpun tidak seluruh masyarakat melainkan hanya golongan Priyayi (bangsawan), karena itu yang pemimpin-¬pemimpin pergerakan adalah berasalkan dari golongan bangsawan. Strategi perlawanan terhadap penjajah pada masa ini lebih kepada bersifat organisasi formal daripada dengan senjata. Berdirilah organisasi Serikat Islam merupakan organisasi pergerakan nasional yang pertama di Indonesia pada tahun 1905 yang mempunyai anggota dari kaum rakyat jelata sampai priyayi dan meliputi wilayah yang luas. Tahun 1908 berdirilah Budi Utomo yang bersifat masih bersifat kedaerahan yaitu Jawa, karena itu Serikat Islam dapat disebut organisasi pergerakan Nasional pertama daripada Budi Utomo. Tokoh Serikat Islam yang terkenal yaitu HOS Tjokroaminoto yang memimpin organisasi tersebut pada usia 25 tahun, seorang kaum priyayi yang karena memegang teguh Islam maka diusir sehingga hanya menjadi rakyat biasa. Ia bekerja sebagai buruh pabrik gula. Ia adalah seorang inspirator utama bagi pergerakan Nasional di Indonesia. Serikat Islam di bawah pimpinannya menjadi suatu kekuatan yang diperhitungkan Belanda. Tokoh-tokoh Serikat Islam lainnya ialah H. Agus Salim dan Abdul Muis, yang membina para pemuda yang tergabung dalam Young Islamitend Bound yang bersifat nasional, yang berkembang sampai pada sumpah pemuda tahun 1928. Dakwah Islam di Indonesia terus berkembang dalam institusi-institusi seperti lahirnya Nadhatul Ulama, Muhammadiyah, Persis, dan lain-lain. Lembaga-lembaga ke-Islaman tersebut tergabung dalam MIAI (Majelis Islam „Ala Indonesia) yang kemudian berubah namanya menjadi MASYUMI (Majelis Syura Muslimin Indonesia) yang anggotanya adalah para pimpinan institusi-institusi ke-Islaman tersebut. Di masa pendudukan Jepang, dilakukan strategi untuk memecah-belah kesatuan kekuatan umat oleh pemerintahan Jepang dengan membentuk kementrian Sumubu (Departemen Agama). Jepang meneruskan strategi yang dilakukan Belanda terhadap umat Islam. Ada seorang Jepang yang faham dengan Islam yaitu Kolonel Huri, ia memotong koordinasi ulama-ulama di pusat dengan di daerah, sehingga ulama-ulama di desa yang kurang informasi dan akibatnya membuat umat dapat terbodohi. Pemerintahan pendudukan Jepang memberikan fasilitas untuk kemerdekaan Indonesia dengan membentuk BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) dan dilanjuti dengan PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) dan lebih mengerucut lagi menjadi Panitia Sembilan, Panitia ini yang merumuskan Piagam Jakarta tanggal 22 Juni 1945. Piagram Jakarta merupakan konsensus tertinggi untuk menggambarkan adanya keragaman Bangsa Indonesia yang mencari suatu rumusan untuk hidup bersama. Tetapi ada kalimat yang kontroversi dalam piagam ini yaitu penghapusan “7 kata “ lengkapnya kewajiban menjalankan syariat Islam bagi para pemeluk-pemeluknya yang terletak pada alinea keempat setelah kalimat Negara berdasarkan kepada Ketuhan Yang Maha Esa.

SEJARAH AWAL MASUKNYA ISLAM KE INDONESIA 03
E. BABAK KELIMA, ABAD 20 & 21.
Pada babak ini proses dakwah (Islamisasi) di Indonesia mempunyai ciri terjadinya globalisasi informasi dengan pengaruh-pengaruh gerakan Islam internasional secara efektif yang akan membangun kekuatan Islam lebih utuh yang meliputi segala dimensinya. Sebenarnya kalau saja Indonesia tidak terjajah maka proses Islamisasi di Indonesia akan berlangsung dengan damai karena bersifat kultural dan membangun kekuatan secara struktural. Hal ini karena awalnya masuknya Islam yang secara manusiawi, dapat membangun martabat masyarakat yang sebagian besar kaum sudra (kelompok struktur masyarakat terendah pada masa kerajaan) dan membangun ekonomi masyarakat. Sejarah membuktikan bahwa kota-kota pelabuhan (pusat perdagangan) yang merupakan kota-kota yang perekonomiannya berkembang baik adalah kota-kota muslim. Dengan kata lain Islam di Indonesia bila tidak terjadi penjajahan akan merupakan wilayah Islam yang terbesar dan terkuat. Walaupun demikian Allah mentakdirkan di Indonesia merupakan jumlah peduduk muslim terbesar di dunia, tetapi masih menjadi tanda tanya besar apakah kualitasnya sebanding dengan kuantitasnya. BAB III
PROSES ISLAMISASI DAN PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONESIA Pada masa kedatangan dan penyebaran Islam di Indonesia terdapat beraneka ragam suku bangsa, organisasi pemerintahan, struktur ekonomi, dan sosial budaya. Suku bangsa Indonesia yang bertempat tinggal di daerah-daerah pedalaman, jika dilihat dari sudut antropologi budaya, belum banyak mengalami percampuran jenis-jenis bangsa dan budaya dari luar, seperti dari India, Persia, Arab, dan Eropa. Struktur sosial, ekonomi, dan budayanya agak statis dibandingkan dengan suku bangsa yang mendiami daerah pesisir. Mereka yang berdiam di pesisir, lebih-lebih di kota pelabuhan, menunjukkan ciri-ciri fisik dan sosial budaya yang lebih berkembang akibat percampuran dengan bangsa dan budaya dari luar.

A. PROSES ISLAMISASI DI INDONESIA

Dalam masa kedatangan dan penyebaran Islam di Indonesia, terdapat negara-negara yang bercorak Indonesia-Hindu. Di Sumatra terdapat kerajaan Sriwijaya dan Melayu; di Jawa, Majapahit; di Sunda, Pajajaran; dan di Kalimantan, Daha dan Kutai. Agama Islam yang datang ke Indonesia mendapat perhatian khusus dari kebanyakan rakyat yang telah memeluk agama Hindu. Agama Islam dipandang lebih baik oleh rakyat yang semula menganut agama Hindu, karena Islam tidak mengenal kasta, dan Islam tidak mengenal perbedaan golongan dalam masyarakat. Daya penarik Islam bagi pedagang-pedagang yang hidup di bawah kekuasaan raja-raja Indonesia-Hindu agaknya ditemukan pada pemikiran orang kecil. Islam memberikan sesuatu persamaan bagi pribadinya sebagai anggota masyarakat muslim. Sedangkan menurut alam pikiran agama Hindu, ia hanyalah makhluk yang lebih rendah derajatnya daripada kasta-kasta lain. Di dalam Islam, ia merasa dirinya sama atau bahkan lebih tinggi dari pada orang-orang yang bukan muslim, meskipun dalam struktur masyarakat menempati kedudukan bawahan.
demikian, pada tahap permulaan islamisasi dilakukan dengan saling pengertian akan kebutuhan & disesuaikan dengan kondisi masyarakatnya. Pembawa dan penyebar agama Islam pada masa-masa permulaan adalah golongan pedagang, yang sebenarnya menjadikan faktor ekonomi perdagangan sebagai pendorong utama untuk berkunjung ke Indonesia. Hal itu bersamaan waktunya dengan masa perkembangan pelayaran dan perdagangan internasional antara negeri-negeri di bagian barat, tenggara, dan timur Asia. Kedatangan pedagang-pedagang muslim seperti halnya yang terjadi dengan perdagangan sejak zaman Samudra Pasai dan Malaka yang merupakan pusat kerajaan Islam yang berhubungan erat dengan daerah-daerah lain di Indonesia, maka orang-orang Indonesia dari pusat-pusat Islam itu sendiri yang menjadi pembawa dan penyebar agama Islam ke seluruh wilayah kepulauan Indonesia. Tata cara islamisasi melalui media perdagangan dapat dilakukan secara lisan dengan jalan mengadakan kontak secara langsung dengan penerima, serta dapat pula terjadi dengan lambat melalui terbentuknya sebuah perkampungan masyarakat muslim terlebih dahulu. Para pedagang dari berbagai daerah, bahkan dari luar negeri, berkumpul dan menetap, baik untuk sementara maupun untuk selama-lamanya, di suatu daerah, sehingga terbentuklah suatu perkampungan pedagang muslim. Dalam hal ini orang yang bermaksud hendak belajar agama Islam dapat datang atau memanggil mereka untuk mengajari penduduk pribumi. Selain itu, penyebaran agama Islam dilakukan dgn cara perkawinan antara pedagang muslim dgn anak-anak dari orang-orang pribumi, terutama keturunan bangsawannya. Dengan perkawinan itu, terbentuklah ikatan kekerabatan dgn keluarga muslim. Media seni, baik seni bangunan, pahat, ukir, tari, sastra, maupun musik, serta media lainnya, dijadikan pula sebagai media atau sarana dalam proses islamisasi. Berdasarkan berbagai peninggalan seni bangunan dan seni ukir pada masa-masa penyeberan agama Islam, terbukti bahwa proses islamisasi dilakukan dgn cara damai. Kecuali itu, dilihat dari segi ilmu jiwa dan taktik, penerusan tradisi seni bangunan dan seni ukir pra-Islam merupakan alat islamisasi yang sangat bijaksana dan dengan mudah menarik orang-orang nonmuslim untuk dengan lambat-laun memeluk Islam sebagai pedoman hidupnya. Dalam perkembangan selanjutnya, golongan penerima dapat menjadi pembawa atau penyebar Islam untuk orang lain di luar golongan atau daerahnya. Dalam hal ini, kontinuitas antara penerima dan penyebar terus terpelihara dan dimungkinkan sebagai sistem pembinaan calon-calon pemberi ajaran tersebut. Biasanya santri-santri pandai, yang telah lama belajar seluk-beluk agama Islam di suatu tempat dan kemudian kembali ke daerahnya, akan menjadi pembawa dan penyebar ajaran Islam yang telah diperolehnya. Mereka kemudian mendirikan pondok-pondok pesantren. Pondok pesantren merupakan lembaga yang penting dalam penyebaran agama Islam. Agama Islam juga membawa perubahan sosial dan budaya, yakni memperhalus dan memperkembangkan budaya Indonesia. Penyesuaian antara adat dan syariah di berbagai daerah di Indonesia selalu terjadi, meskipun kadang-kadang dalam taraf permulaan mengalami proses pertentangan dalam masyarakat. Meskipun demikian, proses islamisasi di berbagai tempat di Indonesia dilakukan dengan cara yang dapat diterima oleh rakyat setempat, sehingga kehidupan keagamaan masyarakat pada umumnya menunjukkan unsur campuran antara Islam dengan kepercayaan sebelumnya. Hal tersebut dilakukan oleh penyebar Islam karena di Indonesia telah sejak lama terdapat agama (Hindu-Budha) dan kepercayaan animisme.

Pada umumnya kedatangan Islam dan cara menyebarkannya kepada golongan bangsawan maupun rakyat umum dilakukan dengan cara damai, melalui perdagangan sebagai sarana dakwah oleh para mubalig atau orang-orang alim. Kadang-kadang pula golongan bangsawan menjadikan Islam sebagai alat politik untuk mempertahankan atau mencapai kedudukannya, terutama dalam mewujudkan suatu kerajaan Islam.

SEJARAH AWAL MASUKNYA ISLAM KE INDONESIA 05

B. PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONESIA
Kedatangan Islam di berbagai daerah di Indonesia tidaklah bersamaan. Demikian pula dengan kerajaan-kerajaan dan daerah yang didatanginya, ia mempunyai situasi politik dan sosial budaya yang berlainan. Pada waktu kerajaan Sriwijaya mengembangkan kekuasaannya pada sekitar abad ke-7 dan ke-8, Selat Malaka sudah mulai dilalui oleh para pedagang muslim dalam pelayarannya ke negeri-negeri di Asia Tenggara dan Asia Timur. Berdasarkan berita Cina zaman T‟ang pada abad-abad tersebut, diduga masyarakat muslim telah ada, baik di kanfu (kanton) maupun di daerah Sumatra sendiri. Perkembangan pelayaran dan perdagangan yang bersifat internasional antara negeri-negeri di Asia bagian barat atau timur mungkin disebabkan oleh kegiatan kerajaan Islam di bawah Bani Umayah di bagian barat maupun kerajaan Cina zaman dinasti T‟ang di Asia Timur serta kerajaan Sriwijaya di Asia Tenggara. Adalah suatu kemungkinan bahwa menjelang abad ke-10 para pedagang Islam telah menetap di pusat-pusat perdagangan yang penting di kepulauan Indonesia, terutama di pulau-pulau yang terletak di Selat Malaka, terusan sempit dalam rute pelayaran laut dari negeri-negeri Islam ke Cina. Tiga abad kemudian, menurut dokumen-dokumen sejarah tertua, permukiman orang-orang Islam didirikan di Perlak dan Samudra Pasai di Timur Laut pantai Sumatra. Saudagar-saudagar dari Arab Selatan semenanjung tanah Arab yang melakukan perdagangan ke tanah Melayu sekitar 630 M (tahun kesembilan Hijriah) telah menemui bahwa di sana banyak yang telah memeluk Islam. Hal ini membuktikan bahwa Islam telah masuk ke Indonesia sejak abad-abad pertama Hijriah, atau sekitar abad ke tujuh dan kedelapan Masehi yang dibawa langsung oleh saudagar dari Arab. Dengan demikian, dakwah Islam telah tiba di tanah Melayu sekitar tahun 630 M tatkala Nabi Muhammad saw. masih hidup. Keterangan lebih lanjut tentang masuknya Islam ke Indonesia ditemukan pada berita dari Marcopolo, bahwa pada tahun 1292 ia pernah singgah di bagian utara daerah Aceh dalam perjalanannya dari Tiongkok ke Persia melalui laut. Di Perlak ia menjumpai penduduk yang telah memeluk Islam dan banyak para pedagang Islam dari India yang giat menyebarkan agama itu. Para pedagang muslim menjadi pendukung daerah-daerah Islam yang muncul kemudian, dan daerah yang menyatakan dirinya sebagai kerajaan yang bercorak Islam ialah Samudra Pasai di pesisir timur laut Aceh. Munculnya daerah tersebut sebagai kerajaan Islam yang pertama diperkirakan mulai abad ke-13. Hal itu dimungkinkan dari hasil proses islamisasi di daerah-daerah pantai yang pernah disinggahi para pedagang muslim sejak abad ketujuh. Sultan yang pertama dari kerajaan Islam Samudra Pasai adalah Sultan Malik al-Saleh yang memerintah pada tahun 1292 hingga 1297. Sultan ini kemudian digantikan oleh putranya yang bernama Sultan Muhammad Malik az-Zahir. Kerajaan Islam Samudra Pasai menjadi pusat studi agama Islam dan meru pakan tempat berkumpul para ulama Islam dari berbagai negara Islam untuk berdis kusi tentang masalah-masalah keagamaan dan masalah keduniawian. Berdasarkan berita dari Ibnu Batutah, seorang pengembara asal Maroko yang mengunjungi Samudra Pasai pada 1345, dikabarkan bahwa pada waktu ia mengunjungi kerajaan itu, Samudra Pasai berada pada puncak kejayaannya. Dari catatan lain yang ditinggalkan Ibnu Batutah, dapat diketahui bahwa pada masa itu kerajaan Samudra Pasai merupakan pelabuhan yang sangat penting, tempat kapal-kapal datang dari Tiongkok dan India serta dari tempat-tempat lain di Indonesia, singgah dan bertemu untuk memuat dan membongkar barang-barang dagangannya.
Kerajaan Samudera Pasai makin berkembang dalam bidang agama Islam, politik, perdagangan, dan pelayaran. Hubungan dengan Malaka makin ramai, sehingga di Malaka pun sejak abad ke-14 timbul corak masyarakat muslim. Perkembangan masyarakat muslim di Malaka makin lama makin meluas dan akhirnya pada awal abad ke-15 berdiri kerajaan Islam Malaka. Para penganut agama Islam diberi hak-hak istimewa, bahkan telah dibangunkan sebuah masjid untuk mereka. Para pedagang yangsinggah di Malaka kemudian banyak yang menganut agama Islam dan menjadi penyebar agama Islam ke seluruh kepulauan Nusantara, tempat mereka mengadakan transaksi perdagangan. Kerajaan Malaka pertama kali didirikan oleh Paramisora pada abad ke-15. Menurut cerita, sesaat sebelum meninggal dalam tahun 1414, Paramisora masuk Islam, kemudian berganti nama menjadi Iskandar Syah. Selanjutnya, kerajaan Malaka dikembangkan oleh putranya yang bernama Muhammad Iskandar Syah (1414–1445). Pengganti Muhammad Iskandar Syah adalah Sultan Mudzafar Syah (1445–1458). Di bawah pemerintahannya, Malaka menjadi pusat perdagangan antara Timur dan Barat, dengan kemajuan-kemajuan yang sangat pesat, sehingga jauh meninggalkan Samudra Pasai. Usaha mengembangkan Malaka hingga mencapai puncak kejayaannya dilakukan oleh Sultan Mansyur Syah (1458–1477) sampai pd masa pemerintahan Sultan Alaudin Syah (1477–1488). Sementara itu, kedatangan pengaruh Islam ke wilayah Indonesia bagian timur (Sulawesi dan Maluku) tidak dapat dipisahkan dari jalur perdagangan yang terbentang antara pusat lalu lintas pelayaran internasional di Malaka, Jawa, dan Maluku. Menurut tradisi setempat, sejak abad ke-14, Islam telah sampai ke daerah Maluku. Disebutkan bahwa kerajaan Ternate ke-12, Molomateya (1350–1357), bersahabat karib dengan orang Arab yg memberinya petunjuk dalam pembuatan kapal, tetapi agaknya tidak dalam kepercayaan. Pada masa pemerintahan Marhum di Ternate, datanglah seorang raja dari Jawa yang bernama Maulana Malik Husayn yang menunjukkan kemahiran menulis huruf Arab yang ajaib seperti yang tertulis dalam Alquran. Hal ini sangat menarik hati Marhum dan orang-orang di Maluku. Kemudian, ia diminta oleh mereka agar mau mengajarkan huruf-huruf yang indah itu. Sebaliknya, Maulana Malik Husayn mengajukan permintaan, agar mereka tidak hanya mempelajari huruf Arab, melainkan pula diharuskan mempelajari agama Islam. Demikianlah Maulana Malik Husayn berhasil mengislamkan orang-orang Maluku. Raja Ternate yang dianggap benar-benar memeluk Islam adalah Zainal Abidin (1486–1500). Dari ketiga pusat kegiatan Islam itulah, maka Islam menyebar dan meluas memasuki pelosok-pelosok kepulauan Nusantara. Penyebaran yang nyata terjadi pada abad ke-16. Dari Malaka, daerah Kampar, Indragiri, dan Riau menjadi Islam. Dari Aceh, Islam meluas sampai ke Minangkabau, Bengkulu, dan Jambi. Dimulai sejak dari Demak, maka sebagian besar Pulau Jawa telah menganut agama Islam. Banten yang diislamkan oleh Demak meluaskan dan menyebarkan Islam ke Sumatra Selatan. Di Kalimantan, kerajaan Brunai yang pada abad ke-16 menjadi Islam, meluaskan penyebaran Islam di bagian barat Kalimantan dan Filipina. Sedangkan Kalimantan Selatan mendapatkan pengaruh Islam dari daratan Jawa. Dari Ternate semakin meluas meliputi pulau-pulau di seluruh Maluku serta daerah pantai timur Sulawesi. Pada abad ke-16 di Sulawesi Selatan berdiri kerajaan Goa. Demikianlah pada akhir abad ke-16 dapat dikatakan bahwa Islam telah tersebar dan mulai meresapkan akar-akarnya di seluruh Nusantara.

Meresapnya Islam di Indonesia pada abad ke-16 itu bersamaan pula dengan ditanamkannya benih-benih agama Katolik oleh orang-orang Portugis. Bangsa Portugis ini dikenal sebagai penentang Islam dan pemeluk agama Katolik fanatik. Maka, di setiap tempat yang mereka datangi, di sanalah mereka berusaha mendapatkan daerah tempat persemaian bagi agama Katolik. Hal ini menurut tanggapan mereka merupakan suatu tugas dan kewajiban yang mendapat dorongan dari pengalaman mereka menghadapi Islam di negeri mereka sendiri. Ketika pertahanan Islam terakhir di Granada jatuh pada 1492, maka dalam usaha mereka mendesak agama Islam sejauh mungkin dari Spanyol dan Portugis, mereka memperluas gerakannya sampai Timur Tengah yang waktu itu menjadi daerah perantara perdagangan rempah-rempah yang menghubungkan Timur dengan Barat. Timbullah kemudian suatu hasrat dalam jiwa

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN AGAMA DAN KEBUDAYAAN ISLAM DI JAZIRAH ARAB


Arab Sebelum Islam
1. Keadaan Alam dan Kehidupan Masyarakat
Arab Selatan
Didaerah Arab Selatan, Curah hujan cukup banyak masyarakatnya hidup
dengan bercocok tanam, sehingga tingkat peradabannya cukup tinggi. Disamping itu,
letaknya didalam dunia perdagangan sangat strategis (antara India dan Mesir). Di
daerah Kerajaan serba meliputi Kerajaan yaitu Kerajaan Saba. Daerah Kerajaan Saba
meliputi daerah Yaman sekarang. Bangsa Saba mempunyai sistem pengairan yang
baik. Terbukti dari adanya bendungan Ma’rib yang terkenal itu. Kerajaan Saba
banyak mendirikan daerah-daerah Koloni di Afrika (Pantai Laut Merah). Daerah
kolonialnya yang terkenal diantaranya adalah Abessyara (Habashat). Kerajaan Saba
runtuh pada tahun 575 SM ketika ditundukkan oleh Iran.
Arab Tengah
Sebagian besar daerahnya merupakan gurun pasir. Penduduknya hidup
berkelompok dan biasa disebut dengan suku Badawi. Mereka hidup dari hasil
peternakan dan perampasan kafilah-kafilah yang melewati daerah itu. Mereka adalah
pemberanai yang suka sekali berperang dan tidak mau tunduk kepada siapapun.
Disebut barat daerah Arab Tengan terdapat jalur perjalanan yang biasa
digunakan para kafilah untuk membawa barang-barang dari Asia dibawa ke syaria
diteruskan ke Eropa (Romawi).
Arab Utara
Arab Utara berbatasan dengan daerah-daerah yang sudah maju seperti
Romawi dan Iran. Daerah ini juga dengan jalur jalan raya Mesir-Romawi-Iran yang
bertemu di daerah Palestina merupakan daerah yang menjadi pusat peradaban tinggi
sejak jaman dahulu. Orang-orang Arab yang berada di daerah itu sudah banyak
mendapat pengaruh peradaban asing. Banyak dari mereka yang sudah masuk agama
Kristen atau Yahudi bahkan mereka pernah mempunyai Kerajaan sendiri yang
bernama kereja Nabatea dengan ibukotanya Petra (+ 200 SM-105 M) dan setelah itu
Kerajaan Palmyra (+ 250-273 M).
Kemudian muncul Kerajaan Ghassan (di syrra) yang memihak Romawi dan
Kerajaan Hira (di Irak) yang memihak Iran, kedua Kerajaan Arab ini tenggelam
ketika Islam mulai bergerak ke luar Arabia.
2. Tata Kehidupan Sosial
Masa Arab sebelum islam dikenal dengan sebutan zaman Jahiliya. Pada masa
ini bangsa tidak mempunyai pemerintahan yang rapi, karena tatanan kehidupan
mereka hanya diatur menurut kebiasaan yang diwariskan oleh leluhur mereka.
Mereka hidup berpindah tempat untuk mencari penghidupan yang lebih layak. Hal ini
juga dipengaruhi oleh lingkungan tanah Arab yang bergurun pasir dan bergununggunung.
Mereka yang merupakan bangsa pemberani didalam membela pendiriannya
bahwa kalau perlu mereka berperang sampai titik darah penghabisan dalam
mempertahankan kepribadiaan Arabnya.
3. Adat Istiadat
Bangsa Arab pada zaman sebelum islam mempunyai adat istiadat penuh
dengan takhayul. Mereka juga dipandang memilki akhlak yang tidak pantas seperti
bermain judi, minum-minuman keras, dan berfoya-foya. Bahkan mereka melakukan
pencurian dan perampokan pada suku-suku yang lain, kalau tertangkap menimbulkan
perselisihan dan akhirnya terjadi peperangan antar suku bangsa di Arab.
Ada juga suku bangsa di Arab yang biasa melakukan tindakan kekejaman
yaitu dengan mengubur anak perempuannya hidup-hidup. Menurut kepercayaan, anak
perempuan dipandang tidak berguna dan orang tuannya merasa hina jika memiliki
anak perempuan.
4. Kepercayaan Bangsa Arab Sebelum Islam
Asal mula bangsa arab menyembah berhala adalah ketika Ka’bah berada
dalam kekuasaan Jurhum. Ada pasukan yang dipimpn oleh Amir bin Luhay datang ke
Mekkah dan berhasil mengalahkan Jurhum kemudian Amir bin Luhay meletakkan
sebuah berhala besar yang bernama Hubal disisi Ka’bah dan memerintahkan
penduduk Hijaz agar menyembah berhala itu. Sejak saat itulah, bangsa Arab
menyembah berhala sampai suku bangsa Quraisy berkuasa kembali di Higas.
Disamping penyembah berhala, bangsa Arab juga menyembah binatang, jin
dan Hantu/syetan. Bila mengharapkan hujan mereka mengikat rumput-rumput pada
ekor kambing dan terus dibakar. Sesudah mengenal agama Yahudi dan kristen ada
juga sebagian dari bangsa Arab yang memeluk kedua agama itu.
Arab Sesudah Islam
Secara politis, agama islam telah dapat mempersatukan seluruh suku bangsa
Arab yang dahulunya terpecah belah dan berhasil membuat bangsa Arab menjadi
suatu bangsa yang kuat dan berderajat tinggi, hingga menjadi suatu bangsa yang
gilang gemilang.
Agama Islam pertama kali dibawah oleh Nabi Muhammad SAW. Beliau
dilahirkan pada tanggal 20 April 571 M sebagai keturunan dari suku Quraisy. Pada
tahun 611 M ia mulai mengajarkan agama islam kepada bangsa arab di mekkah.
Ternyata penyebaran agama Islam pertama kali ditentang oleh orang-orang Mekkah,
terutama oleh orang Quraisy dibawah pimpinan Abu Sofyan. Maka, pada tanggal 12
Robiul Awal tahun 622 M Nabi Muhammad SAW Hijrah dari Mekkah ke Madinah.
Nabi Muhammad wafat pada tanggal 8 April 632 M di Madinah. Kemudian
kepemimpinan beliau digantikan oleh para Khafilah. Empat orang Khalifah yang
pertama disebut Khafilah ur Rasyidin yaitu Abu Bakar Siddik, Umar bin Khattab,
Usman bin Affan dan Ali bin Abu Thalib.
Pada masa pemerintahana Khafilah Usman untuk pertama kalinya terjadi
perpecahan diantara umat islam yakni antara keluarga Khafilah Usman (Ummayah)
dengan keluarga khafilah Ali (Hashim) yang mengakibatkan timbunya Khalifahkhalifah
seperti Ummayah, Abbasiyah, Fatimah.
Perkembangan Islam Periode Mekkah
Pada awalnya agama islam hanya berkembang dikota Mekkah dan sekitarnya.
Namun awalnya agama islam hanya diterima oleh kalangan bahwa seperti orang
miskin, wanita pekerja maupun para budak. Sejak penyebaran agama Islam dilakukan
secara terbuka, muncul reaksi perlawanan yang menentang penyebaran islam seperti
penyiksaan ,ancaman keselamatan terhadap para pengikut Islam. Sehingga pada tahun
615 Nabi Muhammad SAW mengungsikan pengikutnya ke Habsyah, selanjutnya
menjadi Abbesinia (Ethiopia sekarang).
Faktor penyebab terjadinya perlawanan terhadap agama Islam bukan sematamata
karena masalah agama yang dipandang bertentangan dengan kepercayaan asli
masyarakat, tetapi karena faktor politik, yaitu khawatiran terhadap kemungkinan
keluarga Abu Muthalib menguasai Mekkah, faktor ekonomi yaitu menurunnya
pendapatan para pemahat patung dan faktor sosial, karena kaum bangsawan atau raja
tidak setuju derajatnya disamakan dengan rakyat biasa.
Perkembangan Islam Periode Madinah
Terjadinya perlawanan yang menentang penyebaran agama Islam dari
Mekkah, menyebabkan Nabi Muhammad SAW melakukan hijrah dari Mekkah ke
Madinah. Tetpi sebelum hijrah dilakukan, telah terjadi peristiwa yang sangat penting,
yaitu peristiwa Isra’ dan Mi’raj pada tanggal 27 Rajab tahun 621 M.
Keadaan di Madinah sangat jauh berbeda dengan di Mekkah, kalau di
Mekkah, Nabi Muhammad SAW islam dimusuhi dan mendapat perlawanan sehingga
tidak mungkin untuk berkembang sedangkan di Madinah Nabi Muhammad SAW
disambut dengan gembira, karena kedatangan Nabi sudah lama diharapkan.
Di Madinah perkembangan agama Islam cukup pesat dan penganutnya
semakin bertambah banyak. Oleh karena itu, sejak Nabi Muhammad SAW menetap
di Madinah, maka masyarakat Madinah menjadi 4 golongan yaitu :
1. Kaum Muhajirin, terdiri atas orang-orang Mekkah yang ikut serta melakukan
hijrah dengan Nabi
2. Kaum Ashar, terdiri atas orang-orang Madinah yang membantu Nabi Muhammad
SAW
3. Kaum Munafiqin, terdiri dari mereka yang hanya ikut memeluk agama Islam
untuk mencari keuntungan lahiriah belaka
4. Kaum Yahudi, terdiridari golongan pengikut Nabi Musa yang mengetahui ajaran
Islam, tetapi tidak sudi meyakini Nabi Muhammad SAW sebagai Nabi atau Rasul.
Setelah beberapa tahun lamanya Nabi Muhammad SAW menetap di Madinah,
akhirnya turun perintah jihad, yaitu perang. Perang ini ditunjukkan untuk melawan
Mekkah dan mempertahankan Ka’bah. Pertempuran sengit terjadi di gurun Badar dan
Uhud (tahun 630 M). ka’bah berhasil dikuasi oleh orang-orang Islam dan akhinya
penduduk Mekkah dalam waktu kurang lebih dua tahun sebagian besar Jazirah Arab
telah memeluk agama islam. Orang-orang Yahudi dan Kristen yang mengakui
kedaulatan agama Islam dibiarkan tetap memeluk agama mereka dan dilindungi harta
dan jiwanya.
Kemenangan umat Islam membawa bangsa Arab ke arah persatuan dan
kesatuan karena sudah lama bangsa itu hidup dalam perpecahan dan saling
bermusuhan. Nabi Muhammad SAW berhasil penuh dalam menjalankan tugas dan
kewajibannya sebagai Rasul dan pemimpin negara. Namun Nabi Muhammad SAW
tidak dapat mengenyam masa kejayaan Islam, karena sesudah menegakkan dasardasar
yang kukuh, pada tanggal 12 Rabi’ul Awwal tahun 632 M beliau wafat dan
dimakamkan di Madinah.
Kekhafilahan
Setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW, muncullah para Khalifah. Fungsi
mereka menggantikan jabatan Nabi Muhammad SAW sebagai kepala negara, hakim
dan panglima perang. Jabatan khalifah ini terus berlangsung hingga tahun 1923 M
dan baru setelah Mustafa kemal Pasha menjadi kepala negara sistem kekhalifahan
dihapuskan. Muhammad V merupakan Khalifah terakhir.
Khalifah-khalifah yang pernah berkuasa diantaranya :
 Khalifah Abu Bakar
Ada beberapa tindakan yang penting dilaksanakan oleh Khalifah Abu Bakar
(632-634 M), diantaranya :
· Mengembalikan suku-suku Arab yang murtad ke agama Islam.
· Membasmi nabi-nabi palsu, seperti Tulaiha, Musilama dan lain-lain
· Mulainya pengumpulan lembaran surat-surat Al Qur’an
· Peramalan ekspansi Islam keluar Jazirah Arab
 Khalifah Umar Bin Khattab
Ada beberapa tindakan yang penting dari khafilah umar (634-644 M)
diantaranya :
· Tahun Hijrah dijadikan permulaan tahun Islam yaitu tahun 622 M sama
dengan 1 tahun Hijrah
· Daerah Islam diperluas sampai daerah perbatasan India dan Tripoli (di Afrika
Utara). Perluasan wilayah ke Asia kecil dan Persia dilakukan oleh Khalid bin
Al Walid sedang ke Afrika Utara dipimp Amir bin Al As
· Akibat perluasan wilayah itu, Islam mendapat kekuatan politik di daerahdaerah
yang sejak dulu mempunyai kebudayaan tinggi. Kemudian terjadi
perpaduan antara agama islam dengan kebudayaan setempat, yang telah
terkena pengaruh kebudayaan Yunani.

 Khalifah Usman bin Affan
Jasa besar Khalifah Usman (644-656 M) pada masa pemerintahannya adalah
dibukukannya secara resmi kitab suci Al Qur’an. Pekerjaan ini diserahkan kepada
Zaid bin Tsabit dan susunan Al Qur’an itu hingga sekarang tidak mengalami
perubahan
 Khalifah Ali bin Abi Thalib
Setelah berakhirnya pertentangan-pertentangan dalam tubuh Islam maka Ali,
menantu Nabi, menduduki jabatan kekhalifahan (656-661 M). Namun, keluarga
Ummayah tidak menyetujui Ali sebagai khalifah dan mereka mencalonkan
Mu’awaiyah (Gubernur Syria) sebagai khalifah. Akhirnya perang saudara tidak
dapat dihindarkan lagi. Dalam pertempuran di Siffin (657 M) pasukan Mu’awiyah
hampir dapat dihancurkan. Tetapi Mu’awiyah menggunakan tipu muslihat dan
berdalih untuk mencegah pertentangan maka mengajukan supaya dibentuk Badan
menjadi khalifah. Badan Pengadilan menentukan bahwa yang menang adalah
Mu’awiyah, keputusan itu tidak memuaskan Ali, sehingga bentrokan berjalan
terus. Pada tahun 661 Ali mati terbunuh, dengan demikian mulailah kekhalifahan
keluarga Ummayah
 Kekhalifahan Ummayah
Setelah kedudukan khalifah dikuasai oleh keluarga Ummayah (661-750 M).
Pusat kekuasaan negara Islam dipindahkan keluar Jazirah Arab, yaitu ke Syria
(Damaskus)
Pada masa ini, dasar-dasar demokrasi Arab lenyap, karena jabatan khalifah
dipegang secara turun temurun. Hidup khalifah sama dengan hidup raja dengan
kekuasaannya yang mutlak.
Wilayah kekuasaaan negara islam pada masa ini meliputi wilayah yang sangat
luas. Ke sebelah barat sampai ke daerah spanyol dan ke sebelah timur kedaerah
Pakistan dan Asia Tenggara. Perluasan wilayah ini dilakukan oleh :
· Musa memimpin tentara islam menyerbu kearah barat menyusuri daerah
Afrika utara samapai Maroko. Perjalanan ini dilanjutkan oleh Tarik dan
berhasil menduduki semenanjung Iberia serta menguasai Spanyol (712 M)
· Muhammad Kasim berhasil menduduki daerah lembah sungai Shindu (721
M)
· Maslama memimpin tentara Islam menyerang konstatinopel tetapi trap
serangan dapat dipukul mundur. Baru ada tahun 1453 M konstatinopel dapat
dikuasai.
Pada tahun 750 M, terjadi perebutan kekuasaan terhadap keluarga Ummayah
yang dilakukan oleh golongan Abbasiyah dalam perebutan kekuasaan itu, hampir
seluruh keluarga Ummayah dimusnahkan. Hanya seorang yang berhasil
meloloskandiri, yait Abdur Rachman.
 Kekhalifahan Abbasiyah
Pada masa ini pusat kekhalifahan dipinahkan dari Damaskus ke Bagdad.
Kekhalifahan Abbasiyah (750-1258 M) mengalami perkembangan yang cukup
pesat dan pada masa pemerintahan Harun Al Rasyid (786-809 M) mencapai
puncak yang gemilang. Hal ini tak lepas dari :
· Bagdad merupakan pelabuhan transito dan perdagangannya maju pesat
· Buku-buku filsafat dan ilmu pengetahuan baik dari Yunani maupun dari Persia
diterjemahan kedalam bahasa dan huruf Arab
· Harun Al Rasyid mengadakan persahabatan dengan Karel Agung (Perancis).
Peristiwa ini terjadi berdasarkan situasi politik sebagai berikut :
Bagdad bermusuhan dengan Byzantium dalam memperebutkan Asia kecil
Bagdad bermusuhan dengan keamiran Cordoba dalam memperebutkan
daerah pantai utara Afrika dan juga karena Cordoba tidak mau mengakui
kekhalifahan Bagdad
Perancis bermusuhan dengan Cordoba dalam memperebutkan daerah
Spanyol Utara, juga bermusuhan dengan Byzantium karena daerah Italia.
Dalam perebutan berikutnya kekhalifahan mengalami kemunduran. Hal ini
disebabkan oleh :
· Terjadinya perebutan jabatan khalifah diantara keluarga sediri, sehingga
dalam istana terdapat kelompok-kelompok yang saling bertentangan
· Pertentangan itu mengakibatkan pemerintahan pusat menjadi lemah, sehingga
daerah-daerah bagian banyak yang memerdekakan diri
 Kekhalifahan Cordoba
Abdur Rachman, satu-satunya keturunan kekhalifahan Ummayah yang
berhasil menyelamatkan diri dari serangan golongan Abbasiyah mendirikan
kekhalifahan Cordoba di Spanyol. Ia tetap menyebut dirinya Amir dan tidak mau
mengakui kekhalifahan Bagdad. Baru pada masa kekuasaan Abdur Rachman III,
Cordoba menyatakan dirinya sebagai khalifah dan kedudukannya seimbang
dengan kekhalifahan Bagdad (929 M).
Pada jaman kekhalifahan Cordoba ilmu Pengetahuan dan kebudayaan
berkembang pesat. Masjid-masjid banyak dibangun istana dan perpustakaan
didirikan ahli-ahli bangunan, tabib, pengarang, ahli-ahli fikir, ahli pakaian dan
ahli-ahli kemasyarakatan banyak terdapat di Cordoba.
Kemajuan dalam bidang kebudayaan itu mendorong orang-orang Eropa untuk
belajar di spanyol. Kebudayaan dari timur yang telah tinggi dan juga warisan
kebudayaan Romawi danYunani Kuno yang telah hidang dari Eropa Barat,
diketemukan kembali melalui Islam di spanyol
Daerah kekuasaan Islam pada perkembangan selanjutnya makin sempit. Akan
tetapi, pikiran-pikiran Islam makin meluas. Apabila mula-mula mempertahankan
dan meluaskan pengaruh Islam dengan pedang, tetapi pada waktu-waktu
berikutnya perluasan Islam dilakukan dengan jalan damai yaitu melalui
perdagangan. Melalui perdagangan inilah Islam masuk ke wilayah Indonesia.
B. PROSES MASUK DAN BERKEMBANGNYA AGAMA DAN
KEBUDAYAAN ISLAM DI INDONESIA
Teori Masuknya Islam ke Indonesia
Agama dan kebudayaan Islam mengalami perkembangan yang cukup pesat di
wilayah Indonesia. Perkembangan ini berawal dari masyarakat indonesia yang berada
di daerah pesisir pantai dari daerah pesisir pantai inilah, agama dan kebudayaan Islam
dikembangkan ke daerah pedalaman oleh para ulama. Perkembangan di daerah
pedalaman ini ditujukan kepada kelangan istanan yaitu raja, keluarga raja dan kaum
bangsawan. Apabila raja dan kaum bangsawan telah masuk islam, maka rakyat sangat
patuh dan taat terhadap perintah-perintah rajanya.
1. Bukti-bukti Masuknya Islam ke Indonesia
Berdasarkan bukti-bukti yang ditemukan di Indonesia, para ahli menafsirkan
bahwa agama dan kebudayaan islam diperkirakan masuk ke Indonesia pada sekitar
abad ke 7 M, yaitu pada masa kekuasaan kerajaan Sriwijaya. Penafsiran para ahli ini
diperkuat dengan berita-berita pada masa itu telah terdapat pedagang-pedagang Arab
yang melakukan aktifitas perdagangan di Kerajaan Sriwjaya, bahkan mereka telah
memiliki perkampungan tempat tinggal sementara dipusat Kerajaan Sriwijaya.
Pendapat lain membuktikan bahwa agama dan kebudayaan Islam masuk ke
wilayah Indonesia dibawa oleh para pedagang Islam dari Gujarat (India). Hal ini
dilihat dari penemuan unsur-unsur Islam di Indonesia yang memiliki persamaan
dengan India seperti batu nisan yang dibuat oleh orang-orang kambay, Gujarat.
Berdasarkan bukti-bukti ini para ahli membuat sebuah kesimpulan bahwa
agama dan kebudayaan Islam telah masuk ke Indonesia pada abad ke 7 M dibawa
para pedagang dari Arab. Persia dan India (Gujarat) dan berkembang secara nyata
sekitar abad ke 13 M.
2. Sumber-smber Berita Masuknya Agama dan Kebudayaan Islam di Indonesia
Masuk dan berkembangnya pengaruh agama dan kebudayaan Islam ke
Indonesia diperkuat oleh beberapa sumber berita sejarah, baik yang berasal dari luar
negeri maupun dari dalam negeri sumber-sumber berita itu diantaranya sebagai
berikut :
 Berita Arab
Berita ini diketahui melalui para padagang Arab yang telah melakukan
aktifitas dalam bidang perdagangan dengan bangsa Indonesia pada masa
perkembangan Kerajaan Sriwijaya (abad ke 7 M) sebagai Kerajaan maritim yang
menguasai jalur pelayanan perdagangan di wilayah Indonesia bagian barat termasuk
Selat Malaka. Kegiatan para pedagang Arab di kerajaan Sriwijaya dibuktikan dengan
adanya sebutan para pedagang Arab untuk Kerajaan Sriwijaya, yaitu Zabag, Zabay
atau Sribusa.
 Berita Eropa
Berita ini datangnya dari Marcopolo, ia adalah orang eropa yang pertama kali
menginjakkan kakinya di wilayah Indonesia, ketika ia kembali dari Cina menuju
Eropa melalui jalan laut. Ia mendapat tugas dari kaisar cina untuk mengantarkan
putrinya yang dipersembahkan kepada kaisar Romawi. Dalam perjalanannya itu ia
singgah di Sumatra bagian Utara. Di daerah ini ia telah menemukan adanya Kerajaan
Islam, yaitu Kerajaan samudera dengan ibu kotanya Pasai.
 Berita India
Dalam berita ini disebutkan bahwa para pedagang India dari Gujarat
mempunyai peranan yang sangat penting didalam penyebaran agama dan kebudayaan
Islam di Indonesia, terutama kepada masyarakat yang terletak di daerah pesisir pantai.
 Berita Cina
Berita ini berhasil diketahui melalui catatan dari Ma-Huan seorang penulis
yang mengikuti perjalanan Laksamana Cheng-ho ia menyatakan melalui tulisannya
bahwa sejak kira-kira tahun 1400 telah ada saudagar-saudagar Islam yang bertempat
tinggal dipantai utara Pulau Jawa.
 Sumber-sumber dari dalam Negeri, Sumber-sumber ini diperkuat dengan
penemuan-penemuan seperti :
· Penemuan sebuah batu di Leran (dekat Gresik). Batu bersirat itu
menggunakan huruf dan bahasa Arab. Batu itu memuat keterangan tentang
meninggalnya seorang perempuan yang bernama Fatimah binti Ma’mun
(1028).
· Makam Sultan Malikul Saleh di Sumatera Utara yang meninggal pada bulan
Ramadhan tahun 676 M atau tahun 1297 M.
· Makam Syekh Maulana Malik Ibrahim di Gresik yang wafat tahun 1419. Jerat
makam didatangkan dari Gujarat dan berisi tulisan Arab.
Saluran Penyebaran Islam
 Perdagangan
Sejak abad ke 7 M para pedagang Islam dari Arab, Persia dan India telah ikut
ambil bagian dalam kegiatan perdagangan di Indonesia. Di samping berdagangan,
para pedagang Islam dapat menyampaikan dan mengajarkan agama dan budaya Islam
kepada orang lain termasuk masyarakat Indonesia.
 Perkawinan
Para pedagang Islam yang melakukan kegiatan perdagangan dalam waktu
yang cukup lama. Keadaan ini dapat mempererat hubungan mereka dengan penduduk
pribumi atau dengan kaum bangsawan pribumi. Jalinan hubungan yang baik ini
terkadang diteruskan dengan adanya perkawinan antara putri kaum pribumi dengan
para pedagang islam.
 Politik
Pengaruh kekuasaan seorang raja sangat besar peranannya dalam proses
Islamisasi. Ketika seorang raja memeluk agama Islam maka rakyat juga akan
mengikuti jejak rajanya.
Setelah tersosialisasinya agama islam, maka kepentingan politik dilakukan
melalui perluasan wilayah kerajaan, yang diikuti pula dengan penyebaran agama
Islam. Contohnya, Sultan Demak mengirimkan pasukannya untuk menduduki
wilayah Jawa Barat dan memerintahkanuntuk menyebarkan agama Islam. Pasukan itu
dipimpin oleh Fatahillah
 Pendidikan
Para ulama, guru-guru, ataupun para Kyai juga memiliki peranan yang cukup
penting dalam penyebarkan agama dan budaya Islam. Meraka menyebarkan agama
Islam melalui bidang pendidikan, yaitu dengan mendirikan pondok-pondok
pesantren.
 Kesenian
Saluran kesenian dapat dilakukan dengan mengadakan pertunjukkan seni
gamelan seperti yang terjadi di Yogyakarta, Solo, Cirebon, dan lain-lain. Seni
gamelan ini dapat mengundang masyarakat untuk berkumpul dan selanjutnya
dilaksankan dakwah-dakwah keagamaan. Disamping seni gamelan juga terdapat seni
wayang. Melalui cerita-cerita wayang itu para ulama menyisipkan ajaran agama Islam
.Contohnya:Sunan Kalijaga memanfatkan seni wayang untuk proses Islamisasi.
 Tasawuf
Para ahli tasawwuf hidup dalam kesederhanaan, mereka selalu berusaha untuk
menghayati kehidupan masyarakatnya dan hidup bersama ditengah-tengah
masyarakatnya. Para ahli tasawwuf ini biasanya memiliki keahlian yang dapat
membantu kehidupan masyarakat, diantaranya ahli dalam menyembuhkan penyakit.
Penyebaran agama-agama islam yang mereka lakukan disesuaikan dengan kondisi,
dalam pikiran, dan budaya masyarakat pada masa itu, sehingga ajaran-ajaran Islam
dapat mudah diterima oleh masyarakat. Contoh ahli tasawwuf antara lain Hamzah
Fansuri di Aceh dan Sunan Panggung di Jawa.
Melalui berbagai saluran diatas, Islam dapt diterima dan berkembang pesat
sejak sekitar abad ke 13 M. Alasanya adalah sebagai berikut .
· Islam bersifat terbuka.
· Penyebaran islam dilakukan secara damai.
· Islam tidak membedakan kedudukan seseorang dalam masyarakat.
· Upacara-upacara dalam agama Islam dilakukan dengan sangat sederhana.
· Ajaran Islam berupaya untuk menciptakan kesejahteraan kehidupan masyarakat
dengan adanya kewajiban zakat bagi yang memiliki harta.
Wali Songo
Para wali berjasa dalam menyebarkan agama dan kebudayaan Islam di
Indonesia dikenal dengan sebutan Wali Songo. Lima orang wali bermukim di Jawa
Timur, tiga orang di Jawa Tengah dan seorang di Jawa Barat. Para wali itu adalah
sebagai berikut :
1. Maulana Malik Ibrahim yang kabarnya berasal dari Persia dan kemudian
berkedudukan di Gresik.
2. Sunan Ngampel yang semula bernama Raden Rakhmat berkedudukan di Ngampel
( Ampel ), dekat Surabaya.
3. Sunan Drajat yang semula bernama Masih Munat juga putra Raden Rakhmat
yang berkedudukan di Drajat dekat sedayu ( Surabaya ).
4. Sunan Bonang yang semula bernama Makdum Ibrahim, putra Raden Rakhmat
dan berkedudukan di Bonang, dekat Tuban.
5. Sunan Giri yang semula bernama Raden Paku, murid sunan Ngampel
berkedudukan di bukit Giri Gresik.
6. Sunan Muria yang berkedudukan di Gunung Muria di daerah Kudus.
7. Sunan Kudus yang semula bernama Udung berkedudukan di Kudus.
8. Sunan Kalijaga yang semula bernama Joko Said berkedudukan di Kadilanyu
dekat Demak.
9. Sunan Gunung Jati yang semula bernama Fatahillah atau Faletehan yang berasal
dari Samudra Pasai. Ia dapat merebut Sunda Kelapa, Banten dan kemudian
menetap di Gunung Jati dekat Cirebon.
Selain wali songo terdapat juga syekh Siti Jenah atau Syekh Lemah Abang.
Karena mengajarkan ilmu tasawwuf, yang belum tepat pada saat itu, maka ia
dihukum bakar dan tidak dianggap termasuk kedalam wali songo.
Kita juga mengenal para pemikir Islam atau sufi seperti Hamzah Fansuri,
Naruddin Ar-Raniri. Mereka adalah pemikir sekaligus penulis yang produktif pada
awal masa perkembangan Islam.
Penyebar agama Islam yang lain di Jawa Tengah adalah Sunan Tembayat atau
Sunan Bayat. Ia berkedudukan di Klaten, ia menyebarkan agama Islam melalui
pendidikan di pondok pesantren.
C. PERWUJUDAN AKULTURASI KEBUDAYAAN INDONESIA DENGAN
KEBUDAYAAN ISLAM
Seni bangunan
1. Masjid
Dipandang dari sudut arsitekturnya, masjid-masjid yang terdapat di Indonesia,
terutama pada masjid-masjid kuno dengan masjid-masjid di negeri lainnya. Adapun
ciri khas menjadi pada zaman Islam di Indonesia adalah sebagai berikut :
a. Atap
Atap bukan berupa kubah, melainkan berupa atap tumpang, yaitu atap yang
bersusun, semakin keatas semakin kecil. Tingkatan paling atas membentuk limas.
Jumlah tumpang selalu ganjil (gasal) biasanya 3 tapi ada juga yang lain seperti pada
masjid Banten.
Pada surau-surau, atapnya mempunyai ciri tersendiri yaitu seperti limas tetapi
tidak bersusun melainkan runcing pada puncaknya. Bentuk seperti ini sering dijumpai
pada relief-relief di Jawa Timur. Hiasan yang terdapat pada puncak atap masjid dan
surau disebut mustaka (biasanya terbuat dari tanah bakar atau benda lainnya)
b. Menara
Meskipun menara bukan bagian masjid yang harus ada, namun dalam seni
bangunan Islam selalu merupakan bagian tambahan yang memberi keindahan.
Menara pada masjid kudus da masjid banten cukup unik bentuknya. Menara masjid
kudus merupakan sebuah candi jawa timur yang telah diubah dan disesuaikan
penggunaannya serta diberi atap tumpang, sedang menara masjid banten adalah
tambahan yang diusahakan oleh seorang pelarian belanda bernama Cardeel.
Sebenarnya bentuk menara ini yang lebih tinggi dapat dijadikan mercu suar seperti
pada bangunan-bangunan yang terdapat di Eropa.
c. Letak masjid
Pada umumnya masjid dirikan berdekatan dengan istana kalau disebelah utara
dan selatan istana biasanya terdapat sebuah lapangan, yang dijawa disebut alun-alun,
maka masjid didirikan di tepi barat alun-alun.
Masjid sering juga ditemukan di tempat-tempat keramat, yaitu tempat makam
seorang raja, wali atau ahli agama yang termasyur.
Masjid-masjid itu diantaranya :
· Masjid Agung Cirebon yang bertingkat dua dan dibangun pada awal abad
ke 16 M
· Masjid katangka di Sulawesi Selatan dari abad ke 17 M
· Masjid-masjid yang terdapat di Jakarta seperti masjid Angke, Tambora Marunda
· Masjid Agung Demak yang berdiri abad ke 16 M
· Masjid Baiturahmah dibangun pada masa Sultan Iskandar
· Masjid Ternate
· Madjid Jepara
· Madjid Agung Banten dibangun pada abad ke 16 M
2. Makam
Makam sebagai tempat kediaman yang terakhir dan abadi diusahakan pula
menjadi perumahan yang sesuai dengan orang yang dikur disitu. Pemakaman para
raja bentuknya seperti sebuah istana, seakan-akan makam itu disamakan dengan
tempat orangnya ketika masih hidup. Makan itu juga merupakan gugusan cungkup
dan jirat-jirat yang dikelompokkan menurut hubungan kekeluargaan.
Makam tertua di indonesia adalah makam fatimah binti Maimun yang telah
terkenal dengan nama putri Suwari di Leran (tahun 1982 M), dan makamnya justru
diberi cungkup. Makam ini mirip candi. Hal ini membuktikan bahaw pada abad ke
11 M masyarakat masih terikat pada bentuk candi.
Makam-makam kuno itu diantaranya :
· Makam dan Gapura Sendang Duwur letaknya diatas bukit di daerah Tuban
· Cungkup makan Putri Suwari di Lenan (Gresik)
· Makam Malikul Saleh di Samudera Pasai
· Makam Syekh Maulana Malik Ibrahin di Gresik
· Menara Masjid Kudus, bentuknya serupa dengan candi yang terdapat di Jawa
Timur
· Makam memakai Ghunongan yang ditemukan di Madura
Aksara dan seni rupa
Penulis aksara-aksara (huruf-huruf) Arab di Indonesia, biasanya dipadukan
dengan seni jawa yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Huruf-huruf Arab yang tertulis
dengan sangat indah itu disebut dengan seni kaligrafi (seni Kath dan Kholt).
Seperti juga jenis karya seni rupa islam lainnya, perkembangan seni kaligrafi
Arab di Indonesia kurang begitu pesat, apalagi dibandingkan dengan negara-negara
lain. Hal ini disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut :
· Penggunaan seni kaligrafi Arab sebagai hiasan di Indonesia masih sangat terbatas
· Bangunan-bangunan kuno pada permulaan berdirinya Kerajaan Islam kurang
memberi peluang bagi penerapan seni kaligrafi
· Bangunan masjid-masjid kuno seperti masjid Banten, Cirebon, Demak dan Kudus
kurang memperhatikan penggunaan Seni Kaligrafi Arab
Seni Kaligrafi hadir dengan kondisi yang kurang menguntungkan, tetapi dapat
dikatakan tetap ada perkebangan, karena seni kaligrafi tetap diperlukan untuk
berbagai macam keperluan seperti :
· Untuk hiasan pada bangunan-bangunan masjid
· Untuk motif hiasan batik
· Untuk hiasan pada keramik
· Untuk hiasan pada keris
· Untuk hiasan pada batu nisan dan
· Untuk hiasan pada dinding rumah
Sampai saat sekarang seni kaligrafi berkembang di Indonesia, terutama dalam
seni ukir. Seni ukir kaligrafi ini dikembangkan oleh masyarakat dari Jepara.
Seni Sastra
Perkembangan awal seni sastra Indonesia pada zaman Islam berkisar di
sekitar Selat Malaka (daerah Melayu) dan di Jawa.
Dibandingkan seni sastra zaman Hindu, hasil-hasil seni sastra zaman Islam
tidak terlalu banyak yang sampai kepada kita. Hal ini disebabkan seni sastra daerah
belum mampu sebagai tempat menyimpan. Mengabadikan, melangsungkan dan
meneruskan hasil-hasil karya karangan sastra zaman Islam kepada kita.
Seni sastra zaman Islam yang berkembang di Indonesia sebagian besar
mendapat pengaruh dari Persia, seperti cerita-cerita tentang Amir Hamzah, Bayan
Budiman, 1001 malam (alf lailawa laila).
Dalam seni sastra zaman Islam di daerah melayu dikenal Syair Ken
Tambunan, Lelakon Mahesa Kumitir, Syair Panji Sumirang, Cerita Wayang
Kinundang, Hidayat Panji Kuda Sumirang, Hidayat Cekel Waneng Pati, Hidayat
Panji Wilakusuma.
Disamping seni sastra tersebut diatas, juga terdapat kitab-kitab suluk. Kitabkitab
suluk. Kitab-kitab ini bercorak magis dan berisi ramalan-ramalan dan penetuan
hari-hari baik dan buruk, serta pemberiaan-pemberiaan makna pada suatu kejadian.
Beberapa contoh dari kitab suluk adalah sebagai berikut :
· Suluk Sukarsa : isinya untuk menceritakan seseorang ( Ki Sukarsa) yang mencari
ilmu untuk mendapatkank kesempurnaan
· Suluk Wujil : isinya wejangan-wejangan sunan Bonang kepada Wujil (Wujil
adalah seorang kerdil bekas abdi Raja Majapaihit)
· Suluk Malang Sumirang : isinya mengagungkan orang yang telah mencapai
kesempurnaan dan bersatu dengan Tuhan
Sistem Pemerintahan

Kerajaan Samudra Pasai sebagai isla yang pertama, diperkirakan berdiri pada
abad ke 13 M. Kerajaan ini merupakan kerjaan pertama yang menganut siste
pemerintahan yang bercorak Islam.
Dalam perkembangan selanjutnya di daerah-daerah lain di Indonesia mulai
bermunculan sistem pemerintahan bercorak Islam, termasuk daerah-daerah pesisir
pantai. Perkembangan ini semalam bertambah pesat setelah runtuhnya Kerajaan
Majapahit dan berdirinya Kerajaan Demak dengan raja pertamanya Raden Patah.
Oleh karena itu, pada abad ke 16 M hampir diseluruh wilayah Indonesia
terdapat pusat-pusat pemerintahan Islamdengan rajanya bergelar Sultan.
Filsafat dan Ajaran Islam

Dalam perjalannya, Islam sebagai agama mengalami banyak perkembangan
dalam alam pikiran yang pada hakikatnya untuk mengimbangi perkembangan jiwa
masyarakat pendukungnya. Dalam abad ke 18 tersusun dasar-dasar ilmu fikih yaitu
ilmu yang menguraikan segala macam peraturan serta yaitu ilmu yang menguraikan
segala macam peraturan serta hukum guna menetapkan kewajiban-kewajiban
masyarakat Islam terhadap Tuhan dan terhadap sesama manusia. Pada abad ke 10 M
lahirlah dasar-dasar Ilmu Qalam, yaitu berisi penetapan segala abad ke 11 lahir dasardasar
ilmu Tasawwuf, yaitu memberi jalan kepada manusia untuk mendekatkan diri
kepada Tuhan berdasarkan Cinta terhadapNya. Ketiga ilmu itulah yang menjadi dasar
filsafat dan pegangan umat islam.

Sejarah Internet


Sejarah internet

Sejarah Internet Kita kembali ke masa lalu dan kita coba memahami apa sebenarnya Internet itu. Contoh sederhana beberapa komputer di suatu kantor yang dihubungkan dengan kabel sehingga satu sama lain dapat berbagi data, program, dan saling berkomunikasi dengan mudah dan cepat serta akurat. Dan dengan menghubungkan komputer Anda ke jaringan Internet maka komputer Anda sudah saling terhubung dengan komputer lain diseluruh dunia. Pada awalnya Internet hanya terdiri dari beberapa jaringan komputer kecil yang didirikan oleh Departemen Pertahanan Amerika ARPANET untuk tujuan riset, yakni sekitar tahun 1969. Pada tahun 1971 ARPANET baru terdiri dari lima belas titik jaringan (nodes) dengan 23 host (server induk), dan aplikasi yang canggih waktu itu adalah elektronik mail. Tahun 1973 ARPANET membentuk WAN yang terhubung dari Amerika ke jaringan di Norwegia dan Inggris. Tahun 1983 ARPANET baru terdiri dari 235 Host. Angka ini melonjak pada tahun 1989 hingga mencapai 100 ribu host. Tahun 1990 ARPANET berganti nama menjadi INTERNET. Pada ulang tahunnya yang ke-25 Internet sudah terdiri dari 2 juta lebih host dan meningkat menjadi 2 kali lipat pada tahun 1995 (4 juta host). Internet bukan lagi sekedar jaringan yang meliputi Amerika dan Eropa, tapi sudah meliputi seluruh bagian dunia, termasuk Indonesia. Internet ini kalau kita iratkan seperti jalan raya, ada jalan protokol, jalan bebas hambatan, ada pula jalan utama, jalan kecil hingga gang kecil yang ada disuatu peloksok desa. Maka Internet pun memiliki “jalur” utama. Jalur utama ini dalam Internet ini sering disebut dengan backbone. Dengan backbone ini akan terhubung banyak jaringan komputer diseluruh dunia baik jaringan LAN (Local Area
andhydarmawan@yahoo.co.id

Network) maupun jaringan WAN (Wide Area Network). Backbone Internet yang ada di Eropa dan Jepang terhubung ke Backbone yang ada di Amerika. Namun sayangnya di Indonesia belum ada backbone Internet, sehingga sebagian besar Internet Service Provider langsung menghubungkan jaringan mereka ke backbone di Amerika atau negara lain. Untuk saat ini para pengelola ISP sudah membuat IIX, Indonesia Internet Exchange, yang mempercepat akses antar ISP dan tidak perlu memutar terlebih dahulu ke negara lain. Backbone Internet di Amerika dapat mengantarkan data dengan kecepatan mencapai 50 megabyte per detik, artinya dapat memindahkan file yang berisi seluruh jilid Ensiklopedi Britanica dalam waktu tak lebih dari satu detik! Kecepatan ini akan ditingkatkan menjadi 2.5 Gbps (dengan istilah teknis OC-48). Sayangnya tidak semua jaringan terhubung ke Internet dengan kecepatan tersebut. ISP di Indonesia misalnya, paling tinggi terhubung dengan kecepatan 2 Mbps. Pada mulanya Backbone ini dipegang oleh Departemen Pertahanan Amerika, kemudian dipegang oleh National Science Foundation (NSF) dengan dukungan dana dari pemerintah Amerika. Saat ini infrastruktur diatur dan dibiayai oleh swasta, yakni perusahaan telekomunikasi Amerika MCI, Sprint, dan ANS/AOL. Bagaimana caranya mengetahui letak suatu komputer di Internet atau cara mengirim pesan ke suatu komputer di Internet? Kuncinya adalah dengan memberi alamat, atau kode seperti halnya nomor telepon. Dengan semakin banyaknya komputer di Internet, berarti semakin kompleks jaringan yang terbentuk. Untuk itu diperlukan pengaturan dalam hal pengalamatan (addressing). Addressing penting, misalnya, untuk pengiriman surat (email). Komputer server, dan router, harus tahu ke komputer mana email tersebut disampaikan supaya tidak nyasar. Begitu juga jika kita ingin mengakses informasi yang ada di gedung putih, misalnya, alamatnya harus jelas. Alamat yang sebenarnya di Internet menggunakan angka-angka dalam format biner, namun lebih sering ditulis dalam bentuk empat bagian angka, yang masing-masing bagian terdiri dari angka 0 hingga 255. Angka-angka ini disebut IP Address. Jadi suatu komputer di jaringan mungkin memiliki alamat atau IP Address 202.150.47.12 atau 30.212.187.0. Dengan adanya router dan peralatan lainnya sistem pengalamatan ini dapat menentukan posisi sebuah komputer dengan tepat. Namun bagi pengguna awam sistem pengalamatan ini tidak menyenangkan atau tidak informatif. Bagaimana mungkin kita dapat mengingat alamat dengan angka-angka untuk jutaan komputer? Sialan. Tapi jangan kuatir, sekarang alamat-alamat komputer tersebut ditulis dalam bentuk kata yang informatif yang disebut dengan Domain Name. Untuk komputer milik perusahaan IBM alamatnya adalah ibm.com, untuk server Microsoft namanya microsoft.com, dan sebagainya. Di Indonesia sendiri mempunyai nama yang berbeda-beda, misalnya republika.co.id, lipi.go.id,

Sejarah Yahudi Israel

Untuk mengetahui sejarah Yahudi harus membicarakan nabi Ibrahim as. Nabi Ibrahim disebut sebagai imam agama moneistik (Tauhid), yaitu Yahudi, Kristen, dan Islam. Nabi Ibrahim berasal dari Babylonia, anak seorang pemahat patung istana bernama Azar. Beliau menentang penyembahan patung yang menyebabkannya dihukum bakar, tapi Allah menyelamatkannya. Beliau, bersama Sarah isterinya, hijrah ke Kanaan (Palestina Selatan), kemudian pergi ke Mesir dan menetap di sana sementara waktu karena di Kanaan terjadi paceklik.

Usia Nabi Ibrahim semakin menginjak usia senja, tapi belum juga dikaruniai anak. Kemudian beliau menikahi—atas perkenaan Sarah—seorang wanita cantik bernama Hajar. Sebenarnya Hajar adalah wanita merdeka, bukan seorang budak. Ia adalah anak dari Raja Mesir, Fir’aun (Syaikh Shafiyyur-rahman Al-Mubarakfury, Sirah Nabawiyah, 1997: 28). Kemudian beliau sekeluarga meninggalkan Mesir kembali ke Palestina.

Di Palestina, lahir anak dari Hajar bernama Ismail. Sarah merasa cemburu dan meminta agar Nabi Ibrahim menjauhkan mereka darinya. Allah membimbing Nabi Ibrahim menuju lembah tandus dan gersang, yaitu Makkah; daerah yang belum dihuni manusia satu pun. Nabi Ibrahim membekali keduanya dengan wadah air dan korma kemudian kembali ke Kanaan. Setelah bekal dan air telah habis, tiba-tiba air Zamzam memancar berkat karunia Allah. Nabi Ibrahim mengunjungi Nabi Ismail dan Hajar sebanyak empat kali. Pada pertemuan ketiga mereka sepakat membangun Ka’bah (Ibid., h. 29-30). Dari keturunan Nabi Ismail as. inilah lahir nabi penghujung zaman, yaitu Nabi Muhammad Saw.

Nabi Ibrahim dikaruniai anak dari Sarah yang bernama Ishaq. Kemudian Nabi Ishaq as. dikaruniai anak bernama Yaqub, yang digelari dengan Israel. Nabi Yaqub as. mempunyai dua isteri dan 12 anak. Dari isteri pertama lahir dua anak (nabi Yusuf as. dan Benyamin), sedangkan dari isteri kedua lahir sepuluh orang anak. Yaqub lebih mencintai Nabi Yusuf as. daripada anak-anaknya yang lain. Sehingga mereka bersepakat untuk melenyapkan nabi Yusuf as. Tapi Allah menyelamatkannya dan membawanya ke Mesir, pusat peradaban waktu itu. Di sana beliau menjadi menteri untuk menanggulangi ancaman kelaparan. Keturunan nabi Yaqub (Israel) berkembang biak di Mesir dan terbagi menjadi dua belas suku.
Dari keturuan Yaqub lahir Nabi Dawud as. (David) yang menjadi raja kerajaan Judea Samaria. Kemudian digantikan oleh anaknya, Nabi Sulaiman. Nabi Sulaiman as., membawa bangsa Yahudi ke zaman keemasan. Yerussalem dibangun pada dataran di atas bukit Zion dan menjadi pusat kota serta didirikan tempat ibadah yang megah. Orang Arab menyebutnya Haikal Sulaiman (Kuil Sulaiman, Solomon Temple), al-Masjid al-Aqsa, dan al-bait al-Maqdis.
Akibat kesombongan kaum Yahudi (Israel), Allah murka dan mengazab mereka. Akhirnya kerajaan mereka hancur dan mereka mengalami pengusiran demi pengusiran, penyiksaan serta perbudakan. Allah menurunkan Nabi Isa as. untuk memberikan peringatan kepada kaum Yahudi agar hidup sesuai dengan ajaran Allah. Kesengsaraan kaum Yahudi terus berlanjut, terlebih pada masa Nazi Hitler, kaum Yahudi Jerman mengalami etnis cleansing. Setelah berjalannya waktu, muncul ideologi baru tubuh umat Yahudi yang dikenal dengan Zionis.
Ideologi Zionisme

Ideologi zionis menyatakan bahwa bangsa Yahudi adalah “bangsa pilihan” dan Bani Israil lebih unggul dari manusia yang lain. Lebih dari itu, kaum zionis merasa berhak melakukan kekejaman atas bangsa lain. Idiologi rasis ini masuk ke dalam agenda dunia di akhir-akhir abad ke sembilan belas oleh Theodor Herzl (1860-1904), seorang wartawan Yahudi asal Austria.

Herzl dan teman-temannya membuat propaganda menjadikan kaum Yahudi sebagai ras terpisah dari Eropa. Pemisahan ini tidak akan berhasil jika mereka masih hidup “serumah” dengan masyarakat Eropa. Karena itu, membangun tanah air kaum Yahudi menjadi sangat penting. Theodor Herzl, sang pendiri zionisme, mulanya memilih Uganda. Kemudian Sang Zionis memutuskan untuk memilih Palestina. Alasannya, Palestina dianggap sebagai “tanah air kaum Yahudi” dan “tanah yang dijanjikan Tuhan”. Inilah pangkal mula kenapa tanah Palestina terus dibanjiri air mata dan darah sampai saat ini.
Penentangan terhadap ideologi zionis dan pendirian “Negara Israel” tidak hanya datang dari umat Islam, tapi juga dari orang Nasrani dan Yahudi. Mendiang Benjamin 
Beit-Hallahmi—akademisi di universitas-universitas Israel—mengkritik kekerasan Israel terhadap Palestina dan menyatakan perdamaian hanya bisa dicapai jika Israel menyingkirkan ideologi zionisnya. Noam Chomsky, orang Yahudi, menulis banyak buku dan artikel yang sangat kritis terhadap zionisme dan kebijakan negara Israel serta yang mendukungnya.

Di awal tahun 1980-an muncul kalangan akdemisi Yahudi yang menamakan diri “para sejarawan baru.” Mereka menyatakan keyakinan Israel sebagai “bangsa pilihan” adalah sebuah kebohongan. Menurut Tom Segev, anggota terpenting “sejarawan baru”, “Hampir hingga sekarang, kita tidak mempunyai sejarah negara ini (Palestina) yang sebenarnya, selain mitos.” Dulu, kritik seperti ini hanya disuarakan akademisi dan cendekiawan Muslim. Sekarang dinyatakan keras oleh banyak orang-orang Yahudi dan akademisi Kristen yang mencoba menilai kembali sejarah dengan sudut pandang yang tidak dipengaruhi oleh kepentingan.

Penentangan terhadap kezaliman Israel juga datang dari tentara Israel. Penyerbuan ke Lebanon di tahun 1982, sekelompok kecil tentara telah menolak bertugas untuk angkatan bersenjata Israel. Mereka tidak ingin menjadi bagian dari pemusnahan bangsa atas orang-orang sipil Libanon. Mereka kemudian dipenjara. Pada Januari 2002, sekitar 25 tentara menandatangani surat terbuka kepada media Israel; mereka menolak bertugas di daerah-daerah pendudukan dan mengumumkan pernyataannya di depan publik. Pada Februari 2002, anggota mereka mencapai 250. Saat ini mereka menerima dukungan besar dari kelompok-kelompok perdamaian, lembaga-lembaga swadaya masyarakat, pemimpin-pemimpin keagamaan, dan orang-orang Israel serta Palestina (tragedi.palestina.com).

Apa yang dikemukakan di atas hanyalah sekelumit fakta bahwa tidak semua orang Yahudi setuju dengan berdirinya “Negara Israel” dan kelalimannya. Semua ini hendaknya menyadarkan umat Islam bahwa memusuhi semua umat Yahudi adalah tidak tepat karena tidak semua orang Yahudi mendukukung kekejaman negara Israel, bahkan menentang berdirinya Negara Israel dan ideologi zionisnya. Pendeknya, “tidak semua orang Yahudi Zionis.”
Mengindetikkan semua orang Yahudi dengan zionisme adalah sebuah kesalahan. Sama salahnya mengidentikkan umat Islam dengan teroris, karena segelintir pelaku teror bom yang mengatasnamakan agama. Seharusnya umat Islam membenci ideologi rasis zionis dan pemeluk serta pendukungnya. Umat Islam tidak boleh mengibarkan anti-semistisme.(CMM)
Kekeraskepalaan Israel membuat saya ingin mengetahui lebih banyak mengenai bangsa Yahudi dan Israel ini ... Korak-korek ke sana ke mari terkumpullah berikut ini, bila ada yang akan menambahkan, silakan ...

Siapakah bangsa Yahudi ini ??
Menurut studi sejarah yang didasarkan penggalian arkeologi dan lembaran-lembaran kitab suci, awal bangsa Yahudi erat hubungannya dengan kisah nabi Ibrahim AS yang ditengarai terjadi kurang lebih 3800 tahun yang lalu atau 1800 tahun SM.

Tafsir Al-Qur'an menunjukkan bahwa Ibrahim (Abraham) AS, diperkirakan tinggal di daerah Palestina yang dikenal saat ini sebagai Al-Khalil (Hebron), tinggal di sana bersama Nabi Luth (Lot) (QS, 21:69-71). Putra nabi Ibrahim adalah nabi Ismail dan nabi Ishak kemudian putra nabi Ishak adalah nabi Jakub. 12 putra nabi Yakub ini yang kemudian dikenal sebagai 12 suku Israel.

Putra bungsu nabi Yakub AS adalah nabi Yusuf AS, yang dikenal dari sejarah, setelah ditinggalkan di padang pasir oleh kakak-kakaknya, berhasil menjadi kepala bendahara di Mesir. Karena itu ayahnya, nabi Yakub, serta kakak-kakaknya menyusul nabi Yusuf AS ke Mesir dan hidup damai di sana sampai suatu hari Firaun yang berkuasa memperbudak keturunan mereka yang dikenal dengan bani Israel.

Karena kekejaman Firaun yang tak terkira terhadap bani Israel, Allah SWT telah mengirim nabi Musa (Moses) AS masa itu, dan memerintahkannya untuk membawa bani Israel keluar dari Mesir. Musa AS dan kaumnya meninggalkan Mesir, dengan pertolongan mukjizat Allah, sekitar tahun 1250 SM. Mereka tinggal di Semenanjung Sinai dan timur Kanaan. Dalam Al-Qur'an, Musa memerintahkan Bani Israel untuk memasuki Kanaan, (Qur'an, 5:21).

Setelah Musa AS, bangsa Israel tetap berdiam di Kanaan (Palestina). Menurut ahli sejarah, Daud (David) menjadi raja Israel dan membangun sebuah kerajaan berpengaruh. Selama pemerintahan putranya Sulaiman (Solomon), batas-batas Israel diperluas dari Sungai Nil di Selatan hingga sungai Eufrat di negara Siria sekarang di utara.

Ini adalah sebuah masa gemilang bagi kerajaan Israel dalam banyak bidang, terutama arsitektur. Di Yerusalem, Sulaiman membangun sebuah istana dan biara yang luar biasa. Setelah wafatnya, Allah mengutus banyak lagi nabi kepada Bani Israel meskipun dalam banyak hal mereka tidak mendengarkan mereka dan mengkhianati Allah.
Setelah kematin Sulaiman, kerajaan yahudi terbelah di utara Israel dengan ibukota Samarria dan Di Selatan Juda dengan ibukota Yerrusalem. Dengan berlalunya waktu Suku yahudi jatuh di bawah Assyurriea dan Babilon atau pergi ke Mesir sebagai pelarian. Ketika raja Perrsia Kyros 539 SM mengizinkan orang Yahudi kembali dari pelarian mereka, banyak orang Yahudi yang tidak kembali, di sinilah mulainya Diaspora.
63 SM Juda dan Israel jatuh ke tangan ornag Romawi dan tahun 70 berhasil menghancurkan pemberontakan Yerusalem dan menghancurkan biara dan Juda.
Awal terbentuknya Israel
Setelah itu kehidupan orang Yahudi hanya ada dalam pelarian dan pengejaran, baru di kekalifahan Usman, orang Yahudi dapat merasakan kehidupan yang damai dengan membayar pajak perlindungan. Akhir abad ke 19, ditunjang oleh Jewish Colonization Assocation Baron Hirsch, Yahudi dari Eropa Timur berreimigrasi ke Argentina dan membentuk Kolonialisme pertanian, untuk kembali ke Palestina. Ini dimulai tahun 1881.
1896 Theodor Herzl kelahiran Budapest membuat Negara Yahudi. Tujuannya untuk membuat negara untuk orang Yahudi di Palestina, didukung oleh uang hasil sumbangan dari seluruh orang Yahudi di dunia. Herzl ini juga dikenal pendiri zionisme, yang juga tidak disetujui oleh orang Yahudinya sendiri.
1914 Di Palestina hidup 1200 orang Yahudi. Setelah kekalahan kekalifahan Usman di perang dunia ke-1, Palestina menjadi bola permainan para penguasa. Para Zionis ada di sisi Inggris dan Amerika.
1917 Tanggal 2 November mentri luar negri Inggris Lord Balfour menandatangani Deklarasi Balfour untuk membangun negara yahudi. Sebulan kemudian masuklah tentara Inggris ke Yerusalem.
1920 Gabungan Negara-negara menyerahkan mandat Palestina ke Inggris. Akibatnya datanglah 75.000 lagi orang Yahudi ke Palestina. Negara-negara Arab tidak menyetujui didirikannya negar Yahudi di Palestina.
1922 Transjordania dipisahkan dari daerah mandat. Sebagai perwakilan orang Yahudi dibuatlah Jewish Agency. Di tahun ini hidup kurang lebih 80.000 orang Yahudi di Palestina
1933 Di Jerman dimulailah pengejaran secara sistematis orang Yahudi.
1936 Masyarakat Arab menentang politik masuknya orang Yahudi ke Palestina, tapi orang Yahudi dibantu oleh tentara Inggris.
1937 Sesudah pemerintah Mandat membatasi imigrasi dan pembelian tanah oleh orang Yahudi, timbullah ketegangan yang dilakukan oleh organisasi bawah tanah Yahudi terhadap orang Inggris.
1939 Pendidikan sebuah brigade Yahudi untuk memasukkan orang Yahudi ke Palestina
1945 Komisi Inggris Amerika menganjurkan penerimaan 100.000 orang Yahudi di Palestina, tapi kemudian ditolak oleh Inggris sehingga menyebabkan kerusuhan di antara Yahudi - Palestina.
1947 UNO menganjurkan pemisahan Palestina dan pembentukan negara Yahudi dan Arab. Perang antara Yahudi dan Arab menghindarkan dilanjutkannya rencana itu.
1948 Inggris mengakhiri Mandatnya atas Palestina dan tanggal 14 Mei meninggalkan Palestina. Tentara Yahudi memasuki Palestina dan mengusir orang Palestina yang didukung oleh negara-negara Arab. Di hari yang sama Ben Gurion menyerukan kemerdekaan Israel di kota yang dibentuk mereka, Tel Aviv, sehingga kemudian menyebabkan perang hari pertama Timur Tengah.
1949 Setelah perang, Israel diakui sebagai negara oleh UNO. Karena itu hiduplah ratusan ribu orang Palestina di pengasingan terutama di Gaza. Pemerintah Israel mengumumkan Yerusalem sebagai ibukota. Di Palestina ada sekitar 650.000 orang Yahudi.

Kenapa Amerika Dijuluki "Paman Sam"

Kenapa Amerika dijuluki sebagai negara “Paman Sam” (Uncle Sam) ?. Begini ceritanya, dahulu ada orang bernama Samuel Wilson. Ia dilahirkan di Arlington, tanggal 13 September 1766. Pada usia 14 tahun, ia menjadi sukarelawan pejuang bagi negaranya. Setelah dewasa, ia membuka usaha kemasan daging di New York. Ia menyuplai bertong-tong daging bagi tentara AS dalam Perang 1812.

Pada tahun 1812 jumlah barang untuk tentara dibeli di Troy, NY, oleh Elbert Anderson, seorang kontraktor pemerintah. Barang diperiksa oleh dua bersaudara, Ebenezer dan Samuel Wilson. Samuel Wilson sering dipanggil “Uncle Sam” oleh temannya. Setiap paket ditandai inisial E.A.-U.S. Pada saat dimintai arti inisial ini, pekerja yang bercanda menjawab bahwa EA adalah Elbert Anderson dan US adalah Paman Sam yang seharusnya adalah United States. Jadi judul menjadi populer di kalangan para pekerja, tentara, dan orang-orang, dan Pemerintah Amerika Serikat sekarang dikenal sebagai “Paman Sam”

Kisah diatas akhirnya di tulis dalam sebuah koran. Pada 1860-an dan 1870-an, kartunis politis Thomas Nast mulai mempopulerkan gambar Paman Sam. Nast mengembangkan gambar tersebut dengan memberikan Paman Sam janggut putih dan pakaian yang bermotifkan bintang dan garis. Nast juga-lah yang menciptakan citra Sinterklas dan gajah sebagai simbol Partai Republik. Pada September 1961 Kongres AS mengakui Samuel Wilson sebagai cikal bakal symbol nasional Amerika.

Paman Sam Wilson dianggap sebagai tokoh teladan tentang seorang wiraswasta yang suka bekerja keras dan cinta kepada tanah airnya. Wilson wafat di usia 88 tahun pada 1854 dan dimakamkan di Pemakaman Oakwood di Troy, New York. Kota itu mendapat sebutan ‘Rumah Paman Sam.’ Akhirnya , nama Paman Sam secara resmi dipakai untuk julukan negara Amerika. Orang-orang Amerika sekarang bangga dengan julukan dan citra yang dimiliki Paman Sam.

sumber: http://unikboss.blogspot.com/2010/10/kenapa-amerika-dijuluki-negara-paman

Rabu, 07 September 2011

Anaxagoras

Anaxagoras lahir di pantai Ionia di Asia Kecil di kota Clazomenae, dekat Smyrna (sekarang Izmir, Turki). Tidak ada yang diketahui tentang kehidupan sebelum usia 20, ketika ia mulai belajar filsafat. Tentang 462 ia pindah ke Athena, yang dengan cepat menjadi pusat budaya yang menarik. Anaxagoras adalah filsuf pertama untuk tinggal di Athena. Ajaran-ajarannya mempengaruhi Euripides dramawan, tetapi muridnya yang paling terkenal adalah Pericles, yang mendominasi kehidupan politik Athena selama 30 tahun Anaxagoras tinggal di sana.
Anaxagoras tidak percaya bahwa matahari dan bulan adalah dewa, seperti Yunani itu, dan ia dituntut karena ajaran-ajarannya. Ia kembali ke Asia Kecil untuk bersekutu kota dengan Athena, Lampsacus (sekarang Lapseki, Turki). Di sini ia diperlakukan dengan hormat, dan ingatannya masih dihormati abad setelah kematiannya.
"Tentang Alam"
Pandangan Anaxagoras adalah diawetkan hanya dalam kutipan dan ringkasan, lebih atau kurang otentik. Bukunya, ditulis dalam bentuk prosa, berjudul Tentang Alam . Ini dimulai dengan pernyataan ini: "Semua hal bersama-sama, tak terbatas jumlahnya." Ini awal yang mendadak dimaksudkan sebagai kontradiksi tumpul dari pendapat sebelumnya bahwa alam semesta adalah "satu keseluruhan terus menerus, yang tidak di masa lalu," ada yang hanya hadir tidak berubah yang kekal. Dalam oposisi langsung terhadap monisme ini terus-menerus statis, Anaxagoras dikemukakan suatu pluralisme yang terus berubah. Dia adalah filsuf pertama untuk menyatakan jumlah hal yang terpisah menjadi tak terbatas (alam semesta sebagai keseluruhan karena telah digambarkan sebagai tak terbatas).
Setiap hal yang tak terhitung banyaknya Anaxagoras yang terpisah dapat dibagi dan dibagi lagi tanpa henti. Semua hal yang bersama-sama itu terbatas tidak hanya dalam jumlah tetapi juga dalam kecilnya: "Dari apa yang kecil, tidak ada bagian terkecil, tapi selalu lebih kecil." Sebaliknya dengan pemikir yang berpendapat bahwa materi terdiri dari unit-unit terkecil yang merupakan atom atau partikel terpisahkan, Anaxagoras percaya pada dibagi terbatas dari materi. Namun demikian, sesering proses subdivisi diulangi, produk yang dihasilkan selalu muncul sebagai unit dari materi, namun sangat kecil itu mungkin. Dalam pengertian ini Anaxagoras dapat dianggap sebagai penulis dari teori molekuler pertama dari materi.
Konsep Pikiran
Hal-Nya tak terhingga dibagi, terbatas dalam jumlah, pada awalnya bersama-sama. Bagaimana mereka datang bersama-sama dan di mana mereka datang dari pertanyaan yang tidak dikemukakan oleh Anaxagoras. Jadi, alam semesta itu mulai dengan campur aduk pandang bulu besar atau jenis magma, yang dalam perjalanan waktu ditetapkan oleh Pikiran berputar-putar: "Rotasi seluruh dikendalikan oleh Pikiran sedemikian rupa sehingga pada awalnya ada gerakan yg berpusar Di. pertama memutar dimulai dalam skala kecil, tetapi berputar lebih luas dan akan berputar lebih luas. "
Apa yang lebih, Pikiran Anaxagoras itu sendiri bukan, tidak nyata inkorporeal, eksklusif mental, entitas spiritual, atau ilahi. Tidak seperti seorang teis, Anaxagoras menggambarkan Pikiran kosmik sebagai sebagai "yang paling halus dan paling murni dari segala sesuatu." Anaxagoras juga adalah seorang dualis dalam arti konvensional yang counterposes pikiran terhadap materi, karena ia menyatakan bahwa "Pikiran bahkan sekarang ini di mana semua hal lain juga, dalam kelimpahan sekitarnya serta dalam hal-hal yang telah dirakit dan mereka yang telah dibongkar. "
Anaxagoras menegur "orang Yunani untuk tidak berpikir dengan benar tentang kelahiran dan kematian, karena tidak ada yang lahir atau mati, sebaliknya, semuanya dirakit keluar dari hal-hal yang ada dan kemudian dilarutkan demikian, Yunani benar akan memanggil 'kombinasi' kelahiran dan kematian '. disosiasi. "" Dengan kata lain, setiap benda individual datang menjadi ada dengan menggabungkan komponen-komponen yang sudah ada sebelumnya dan dilarutkan ke dalam bagian-bagian penyusunnya ketika keberadaannya dihentikan. Sementara individu datang dan pergi, blok bangunan atau partikel molekul bertahan. Mereka bergerak bebas dan masuk ke dalam kombinasi yang baru tanpa mengalami perubahan apapun dalam sifat dasar mereka.
Fluks ini tak henti-hentinya migrasi, kombinasi, pembubaran, dan rekombinasi tidak masuk akal atau kacau. Untuk Anaxagoras, Pikiran kosmis "tak terbatas dan absolut, melainkan memiliki pengetahuan yang sempurna dari segala sesuatu, exerts kekuatan terbesar, dan mendominasi semua makhluk hidup, yang terbesar dan terkecil." Karena semua kehidupan di alam semesta adalah Anaxagoras bawah kendali Pikiran, masing-masing molekul pertukaran terjadi sesuai dengan peraturan. Oleh karena itu alam semesta-Nya adalah benar-benar rasional, dan apa yang disebut "Pikiran" adalah analog dengan apa yang kemudian disebut "hukum alam."
Split-Tingkat Universe
Untuk visi keseluruhan dari suatu kosmos yang teratur, Anaxagoras kontribusi beberapa rincian yang berharga. Dari jumlah tersebut, tidak diragukan lagi yang paling spektakuler adalah penemuan bahwa bulan tidak bersinar oleh cahaya sendiri. Sebaliknya, dalam Alkitab Ibrani bulan adalah kurang dari dua lampu besar, seperti matahari, yang merupakan cahaya yang lebih besar Alkitab, bulan Ibrani adalah diri bercahaya. Agaknya itu adalah karena bumi terlalu menerima cahaya dari matahari bahwa Anaxagoras menyatakan bulan untuk bumi. Bumi-Nya dan bulan mirip satu sama lain juga dalam memiliki "daerah datar dan depresi." Deskripsi Anaxagoras yang menakjubkan meramalkan pasang bulan dan turunnya dan penolakan implisit bahwa permukaan bulan adalah bulat sempurna menunggu lebih dari 2.000 tahun untuk konfirmasi visual oleh teleskop Galileo, dan kemudian lebih dari 3 abad tambahan untuk bukti fisik langsung diberikan oleh astronot Amerika di bulan.
Anaxagoras percaya (keliru) bahwa matahari adalah sebuah batu merah-panas. Rupanya generalisasi dari contoh matahari dan bulan, ia menegaskan bahwa semua benda-benda langit batu. Pendapatnya bahwa batu adalah bahan badan-badan mungkin telah terinspirasi oleh jatuhnya sebuah meteorit besar, dikatakan telah sebesar gerobak, dekat Dardanella ketika ia masih muda. Sejak Anaxagoras diklasifikasikan dengan benar meteorit sebagai obyek jatuh dari langit ke bumi, alam semesta-Nya semua sama. Kemudian kosmos dibagi menjadi surga halus, diperuntukkan bagi dewa, dan bumi kasar, yang hanya manusia yang konsinyasi. Proses menyakitkan reunifying posting ini-Anaxagorean split level sebesar alam semesta untuk kembali ke dunia satu Anaxagoras.

Anaximenes

Anaximenes adalah seorang filsuf yang berasal dari kota Miletos, sama seperti Thales dan Anaximandros. Anaximenes hidup sezaman dengan kedua filsuf tersebut, kendati ia lebih muda dari Anaximandros. Ia disebut di dalam tradisi filsafat Barat, bersama dengan Thales dan Anaximandros, sebagai anggota Mazhab Miletos. Anaximenes adalah teman, murid, dan pengganti dari Anaximandros. Sebagaimana kedua filsuf Miletos yang lain, ia berbicara tentang filsafat alam, yakni apa yang menjadi prinsip dasar (arche) segala sesuatu.
Tentang riwayat hidupnya, tidak banyak yang diketahui. Anaximenes mulai terkenal sekitar tahun 545 SM, sedangkan tahun kematiannya diperkirakan sekitar tahun 528/526 SM. Ia diketahui lebih muda dari Anaximandros. Ia menulis satu buku, dan dari buku tersebut hanya satu fragmen yang masih tersimpan hingga kini.

Udara sebagai prinsip dasar segala sesuatu


Salah satu kesulitan untuk menerima filsafat Anaximandros tentang to apeiron yang metafisik adalah bagaimana menjelaskan hubungan saling mempengaruhi antara yang metafisik dengan yang fisik. Karena itulah, Anaximenes tidak lagi melihat sesuatu yang metafisik sebagai prinsip dasar segala sesuatu, melainkan kembali pada zat yang bersifat fisik yakni udara.
Tidak seperti air yang tidak terdapat di api (pemikiran Thales), udara merupakan zat yang terdapat di dalam semua hal, baik air, api, manusia, maupun segala sesuatu. Karena itu, Anaximenes berpendapat bahwa udara adalah prinsip dasar segala sesuatu. Udara adalah zat yang menyebabkan seluruh benda muncul, telah muncul, atau akan muncul sebagai bentuk lain. Perubahan-perubahan tersebut berproses dengan prinsip “pemadatan dan pengenceran” (condensation and rarefaction. Bila udara bertambah kepadatannya maka muncullah berturut-turut angin, air, tanah, dan kemudian batu. Sebaliknya, bila udara mengalami pengenceran, maka yang timbul adalah api. Proses pemadatan dan pengenceran tersebut meliputi seluruh kejadian alam, sebagaimana air dapat berubah menjadi es dan uap, dan bagaimana seluruh substansi lain dibentuk dari kombinasi perubahan udara.

Tentang Alam Semesta

Pembentukan alam semesta menurut Anaximenes adalah dari proses pemadatan dan pengenceran udara yang membentuk air, tanah, batu, dan sebagainya. Bumi, menurut Anaximenes, berbentuk datar, luas, dan tipis, hampir seperti sebuah meja. Bumi dikatakan melayang di udara sebagaimana daun melayang di udara. Benda-benda langit seperti bulan, bintang, dan matahari juga melayang di udara dan mengelilingi bumi. Benda-benda langit tersebut merupakan api yang berada di langit, yang muncul karena pernapasan basah dari bumi. Bintang-bintang tidak memproduksi panas karena jaraknya yang jauh dari bumi. Ketika bintang, bulan, dan matahari tidak terlihat pada waktu malam, itu disebabkan mereka tersembunyi di belakang bagian-bagian tinggi dari bumi ketika mereka mengitari bumi. Kemudian awan-awan, hujan, salju, dan fenomena alam lainnya terjadi karena pemadatan udara.

Tentang Jiwa

Jiwa manusia dipandang sebagai kumpulan udara saja. Buktinya, manusia perlu bernafas untuk mempertahankan hidupnya. Jiwa adalah yang mengontrol tubuh dan menjaga segala sesuatu pada tubuh manusia bergerak sesuai dengan yang seharusnya. Karena itu, untuk menjaga kelangsungan jiwa dan tubuh. Di sini, Anaximenes mengemukakan persamaan antara tubuh manusiawi dengan jagat raya berdasarkan kesatuan prinsip dasar yang sama, yakni udara. Tema tubuh sebagai mikrokosmos (jagat raya kecil) yang mencerminkan jagat raya sebagai makrokosmos adalah tema yang akan sering dibicarakan di dalam Filsafat Yunani. Akan tetapi, Anaximenes belum menggunakan istilah-istilah tersebut di dalam pemikiran filsafatnya

Anaximandros

Anaximandros adalah murid Thales. Masa hidupnya disebut orang dari Tahun 610 – 547 sebelum Masehi. Ia lima belas tahun lebih muda dari Thales, tetapi meninggal dua tahun lebih dahulu. Sebagai seorang filosof ia lebih besar daripada gurunya. Ia juga ahli astronomi dan ahli ilmu bumi. Ia konon adalah orang pertama yang membuat peta.
BIDANG ASTRONOMI
Menurutnya, dunia kita terletak di tengah- tengah alam semesta ini: berbentuk seperti silinder, di sekitarnya ada lingkaran- lingkarang cincin (berwujud seperti selang) yang penuh berisi api, dan selang- selang itu berlobang-lobang. Lewat lobang inilah kita bisa melihat api di dalam cincin-cincin tersebut. Itu makanya, bintang-bintang, bulan, matahari adalah “lobang lewat mana” kita bisa mengetahui adanya cincin-cincin di langit itu. Yang terpenting dari sistem yang diajukan Anaximandros ini adalah simetri yang ia ajukan: meskipun fenomen di langit tampak tak beraturan, ia menemukan adanya keteraturan. Dan lebih dari itu, simetri itu mengijinkan dirinya menyatakan bahwa dunia kita “tidak bergerak”.
Anaximandros berpendapat bahwa bumi kita tepat berada di tengah-tengah sehingga tidak ada satu alasanpun untuk menjelaskan mengapa ia bergerak ke satu titik daripada titik lainnya. Sama seperti seekor keledai yang berada di antara 2 gundukan jerami di arah berlawanan dengan jarak yang sama, ia akan berhenti, dan mati kelaparan karena tidak pernah memilih arah mana yang mau diambil.
Kematian keledai dan immobilitas bumi kita diterangkan dengan sebuah prinsip yang sekarang kita kenal sebagai  prinsip kecukupan rasio (principe of sufficient reason) :
- Jika tidak ada alasan bahwa X muncul (terjadi) daripada Y (jika tidak ada alasan aku mengambil jalan lurus atau mengambil putaran di depan)
- Jika tidak mungkin bahwa X dan Y muncul (terjadi) bersama-sama (jika tidak mungkin untuk berjalan lurus dan berbelok sekaligus)
- Maka kesimpulannya: baik X maupun Y tidak ada (maka aku tdk jalan lurus dan tidak berbelok, aku diam!)
Prinsip abstrak ini yang kemudian diterapkan Anaximandros kepada astronomi untuk mengatakan bahwa bumi kita diam.
ASAL MULA MANUSIA
Anaximandros mengatakan bahwa tidak mungkin manusia pertama timbul dari air dalam rupa anak bayi. Orang sering mengatakan bahwa Anaximandros menjadi pendahulu teori evolusi spesies-spesies . Berhadapan dengan ragam kehidupan di dunia, ia mencoba mencari dari mana asal-usul semuanya, dan terutama dari mana manusia muncul. Barangkali, karena pengaruh gurunya, Thales, yang mengusulkan physis air sebagai dasar kehidupan, ia lalu mengusulkan bahwa asal-usul mereka adalah  daerah lembab . Lalu bagaimana bisa muncul kuda, kambing, yang semuanya tidak terlalu dekat hidupnya dengan hal-hal lembab ? Maka dibuatlah spekulasi bahwa dulu-dulunya semua berasal dari ikan atau semacam ikan yang dilindungi oleh cangkang. Tentang manusia ? Manusia adalah satu-satunya binatang yang menyusui dalam periode lama untuk akhirnya bisa makan sendiri. Jika demikian, maka manusia pertama pasti tidak demikian, karena jika begitu ia akan cepat mati. Maka diusulkan bahwa manusia pertama dikandung cukup lama dalam binantang semacam ikan, sampai kemudian keluar darinya. Dan baru setelah itu ia bisa berkembang biak sendiri.[8
PHYSIS ITU BERNAMA APEIRON
Seperti juga gurunya, Anaximandros mencari asal dari segalanya. Ia tidak menerima begitu saja apa yang diajarkan gurunya. Yang dapat diterima akalnya ialah bahwa yang asal itu satu, tidak banyak. Tetapi yang satu itu bukan air. Menurut pendapatnya, barang asal itu tidak berhingga dan tidak berkeputusan. Ia bekerja selalu dengan tiada henti- hentinya, sedangkan yang dijadikannya tidak berhingga banyaknya. Jika benar kejadian itu tidak berhingga, seperti yang lahir kelihatan, maka yang “asal” itu mestilah tidak berkeputusan.
Yang asal itu, yang menjadi dasar alam dinamai oleh anaximandros “Apeiron”. Apeiron itu tidak dapat dirupakan, tak ada persamaannya dengan salah satu barang yang kelihatan di dunia ini. Segala yang kelihatan itu, yang dapat ditentukan dengan panca indera kita, adalah barang yang mempunyai akhir, yang berhingga. Segala yang tampak dan terasa dibatasi oleh lawannya. Yang panas dibatasi oleh yang dingin. Di mana yang bermula dingin, di sana berakhir yang panas. Yang cair dibatasi oleh yang beku, yang terang oleh yang gelap. Dan bagaimana yang berbatas itu akan dapat memberikan sifat kepada yang tidak berkepunyaan?
Simplicius mengatakan bahwa Anaximandros berbicara tentang proses menjadi dan hilangnya alam semesta. Menurutnya, semua terjadi  menurut tatatan waktunya  : artinya, secara teratur, segala hal yang muncul pada waktunya akan dibalas/ditebus. Tanaman tumbuh dan berkembang dari tanah dengan mengambil unsur-unsur dari dalam tanah. Pada waktunya, tanaman akan mati, membusuk dan materinya dikembalikan lagi menjadi tanah. Saat tanaman tumbuh, ia melakukan ketidakadilan kepada tanah karena ia menyerap unsur-unsurnya untuk kehidupannya. Tanaman  mencuri  apa-apa yang diperlukannya dari tanah. Namun, sekali tanaman itu mati dan membusuk, ia menebus (membalas) ketidakadilan yang ia lakukan dengan menjadi unsur-unsur bagi tanah. Hujan jatuh dari udara, lalu air hujan akan diuapkan oleh panas matahari, dan ia akan kembali menjadi udara lagi. Hujan (air) mengambil substansi airnya dari udara, ia  mencurinya dari udara. Setelah jatuh, ia akan diuapkan untuk  menebus kembali  udara. Semua kemunculan dan hilangnya segala sesuatu terjadi menurut aturan yang sudah ditatankan dalam waktu.
Simplicius juga berbicara tentang sebuah physis  bernama ketakterbatasan (apeiron) sebagai asal dan akhir segala sesuatu. Sama seperti Thales gurunya, Anaximandros juga menemukan satu prinsip  : ketakterbatasan. Apeiron ini tidak sama dengan salah satu dari berbagai unsur yang menyusun dunia kita yang kelihatan ini. Alasannya sederhana : karena semua materi yang kita kenal derajatnya sejajar (air menjadi udara, udara menjadi air ; kayu menjadi tanah, tanah menjadi kayu). Tak satu pun unsur dasariah dunia inderawi ini memiliki primasi dibandingkan unsur lain sehingga tidak bisa dikatakan menjadi  prinsip.
Prinsip itulah yang memunculkan alam semesta ini berkat sebuah  gerak abadi  (mengapa harus abadi  gerakan ini ? ya karena gerakan inilah yang memunculkan alam semesta, kalau gerakan ini digerakkan oleh sesuatu , artinya kita harus mencari  sesuatu  yang menggerakkan itu, dan seterusnya tanpa henti. Awal segala sesuatu akhirnya sulit diterangkan. Itu makanya, dipostulatkan – dinyatakan – bahwa gerak ini  abadi ).
Gerakan inilah yang memunculkan  semua langi-langit dan dunia-dunia yang ada di dalamnya”, dan ia tidak pernah berhenti. Gerakan ini terus menerus  memunculkan sesuatu . Dan untuk bisa memunculkan itu, gerakan ini butuh sebuah materi . Karena “materi” yang dibutuhkan akan digerakkan terus untuk senantiasa memunculkan sesuatu, maka “materi” itu haruslah sesuatu yang “tak bisa habis, tak terbatas”.
- Dari “materi dasar” (prinsip) ini lalu muncul: langit-langit dan semua “elemen” yang ada di dunia. Dari situ baru muncullah apa-apa yang kita kenali di dunia ini. Dan semua itu masih dikendalikan oleh gerak abadi tersebut sehingga muncullah  sebah SIKLUS teratur kejadian-kejadian yang semuanya taat pada tatanan waktu.
- Ini semua adalah tafsir  yang belum tentu benar (mengingat sekalilagi minimnya teks, dan sumber yang kita gunakan adalah sumber-sumber yang  jauh  setelah kehidupan Anaximandros sendiri).
PENUTUP
Dipandang dari jurusan ilmu sekarang, banyak yang janggal tampak pada keterangan Anaximandros tentang kejadian alam. Tetapi ditilik dari jurusan masanya, dimana segala keterangan berdasar pada takhayul dan cerita yang ganjil- ganjil, pendapatnya itu adalah suatu buah pikiran yang sangat lanjut. Itu saja cukuplah untuk memandang dia sebagai ahli pikir yang jenial (genial). Tetapi yang jadi perhatian benar bagi orang kemudian ialah caranya menguraikan buah pikirnya. Ia mencari keterangan dengan metode berfikir yang teratur. Masalah yang banyak seluk- beluknya ditinjau dari satu jurusan pokok yang mudah.
Sebagai seorang murid Thales, nampak bahwa anximandros merupakan murid yang otentik, bahkan lebih cerdas dari gurunya. Ia tidak serta merta mengikuti apa yang gurunya berikan. Jika Thales mengatakan bahwa Physis itu adalah air, maka dengan sangat bijaksana Anaximandros membuat pernyataan bahwa Physis itu tidak mungkin yang berhingga, melainkan harus yang tak berhingga, sehingga menimbulkan suatu pendapat baru. Physis itu dinamakan Apeiron. Tetapi perlu diingat, walaupun Anaximandros mengatakan bahwa physis itu adalah apeiron, namun ia tetap menghargai dan mungkin saja terpengaruh oleh ajaran Thales dengan mengatakan bahwa asal- usul makluk hidup atau spesies- spesies adalah dari daerah lembab. Dan iapun mulai berspekulasi manakala terdapat pula hewan yang jauh dari kelembaban, bukan dengan observasi yang ilmiah. Ia berspekulasi bahwa dulu- dulunya semuanya itu berasal dari ikan atau seperti ikan yang dilindungi cangkang. Bedanya dengan makhluk lain, manusia dikandung lebih lama dan setelah bisa berkembang biak sendiri barulah manusia pertama itu keluar darinya. Anaximandros juga merupakan filsuf pertama yang menanyakan dari mana manusia itu muncul, bahkan ia sering dijuluki sebagai perintis pengikut teori Darwinisme.
Pada bidang astronomi, Anaximandros menjelaskan simetrinya: walaupun fenomen di langit tampak tak beraturan, ia mengatakan adanya keteraturan sehingga ia dapat menyimpulkan bahwa bumi kita diam. Walau tidak secara tepat dan benar, pendapatnya ini merupakan suatu gagasan yang disertai dengan sikap ilmiah dan rasionalistik untuk mencari asal-usul segala sesuatu lewat pengamatan rasional kohorensi internal fenomena itu sendiri, bahkan dengan gagasannya itu melahirkan sebuah prinsip yang sampai sekarang dikenal dengan nama prinsip kecukupan rasio yang masih relevan dipakai hingga saat ini.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites