Jumat, 02 September 2011

Kenapa film "?" haram ditonton umat islam ini jawabannya !!

http://1.bp.blogspot.com/-ZuZyEFcz2Ds/Taf7NpGpABI/AAAAAAAAGqQ/EzbFv9SFMmY/s1600/syukuran_film_hanung2.jpg



PERTAMA: Dalam islam kita dilarang sholat didekat berahala atau patung2 "tuhan2an" yang dibuat dan sembah oleh manusia.

Spoiler for Sholat depan altarl:
si Menuk-- nama karyawati cantik yang diperankan Revaline S. Temat, melakukan ibadah 5 waktu di samping ruangan altar pemujaan agama Konghucu yang penuh dengan hio lengkap dengan asapnya. Kalau tidak salah, si Menuk malah shalat menghadap ke altar. Sungguh sebuah penggambaran yang hanya pantas dibuat oleh orang-orang berperadaban rendah.


KEDUA: Dalam ajaran Islam Babi tetaplah babi dan hukumnya haram baik menyentuh memakan atau memperjual-belikannya (Yang agama lain jangan keberatan ya...ini memang aturan dalam ajaran agama kami)


"Sesungguhnya Allah mengharamkan jual beli khamer, bangkai, babi dan patung". (HR. Al Jama'ah)

Spoiler for Kampanye Pro Babi ala Hanung:
Bagi yang beragama Islam, memang harus menerima kenyataan tidak diperbolehkannya berdekatan dengan hewan yang bernama Babi. Apalagi memakan dagingnya. Dalam film ini Hanung mencoba menawarkan (baca: mengajari) secara buruk kepada penonton, bagaimana agar babi menjadi sahabat seorang muslim. Hanung berkali-kali mengkampanyekan bahwa babi rasanya gurih tanpa banyak bumbu dalam film itu, namun yang namanya babi tetap saja haram. Meskipun dalam film itu dikampanyekan betapa nikmatnya makanan daging babi dibanding ayam yang harus banyak ramuan bumbu untuk rasa nikmatnya, namun babi tetaplah makanan paling dibenci pemeluk Islam.

Untuk menghindari kecurigaan kampanye pro-babi Hanung, dia mengemasnya dengan cukup confidence. Caranya, dia gambarkan seorang muslimah cantik, taat, berjilbab, yang justru dengan ikhlasnya bekerja di restoran babi. Dia makan gaji dari restoran babi milik Tan Kat Sun. Untuk menggambarkan betapa ikhlasnya si muslimah, bahkan ia shalat pun rela dikelilingi onggokan daging babi yang menjijikkan!
http://1.bp.blogspot.com/-fnT3h9ff_iE/Taf7NKsX9wI/AAAAAAAAGqI/D3RPH0xM-og/s1600/sby-gerah-dikritik-hanung-bramantyo-soal-pajak-film.jpg


KETIGA: Ada banyak sara dan cacian dalam film itu

Spoiler for ISU:
Hanung tampak sekali gagal membaca kegundahan mayoritas pemeluk agama di Indonesia, dimana umat Islam sesungguhnya menjadi korban terorisme. Kacamata Hanung dalam memandang konflik teroris, tampaknya sangat dangkal dan menjijikkan--mungkin kurang bahan bacaan atau hanya mengamini bisikan pihak tak bertanggungjawab. Terlihat di awal film, Hanung sengaja membuka adegan ngawur dengan olok-olokan antara warga etnis China dengan Jamaah Masjid. Mana mungkin etnis China dengan teriakan sedemikian keras di depan ratusan warga, menuduh Jamaah Masjid sebagai teroris! Kalau film ini hanya ditonton oleh Hanung dan kru nya saja, saya kira tidak ada masalah. Namun ketika film ini ditonton oleh segala umur, segala agama, segala etnis, bukankah ini Hanung bisa dituduh sebagai penyebar kebencian melalui produk seni?

Yang sangat menyakitkan, olok-olok "Dasar Chino" yang diumpatkan Jamaah Masjid melalui logat Semarang yang kental kepada warga China di film itu juga sangat dipaksakan, karena olok-olokan semacam itu hanya pantas dilakukan oleh para tukang mabuk dan kumpulan orang yang mungkin sudah sangat akrab, bukan dalam kondisi serius seperti dalam film "?". Kata-kata umpatan 'Asu (baca: Anjing)' pada beberapa kali adegan, tampak ngawur dan dilakukan secara sarkastis. Kalaupun itu pernah terjadi di sebuah sudut kecil di Semarang, tak elok rasanya diangkat ke layar lebar karena tidak sebanding dengan manfaatnya. Kalau boleh saya sebut, untuk membuat film seburuk ini, tak perlu menggunakan sutradara besar lulusan IKJ. Sampai di sini, Hanung saya kira sudah tidak sepantasnya melanjutkan film ini.

well pasti sampai detik ini orang2 diluar islam menganggap islam=teroris...tapi umat islam yang akidahnya lurus pasti mengharamkan terorisme. Perang hanya dilakukan bila kita terancam dan penghinaan bertubi-tubi kepada agama Islam.
Di Argentina, di Irlandia selatan atau negara-negara yang islamnya minoritas juga ada terosisnya koq dan mereka bukan islam


Spoiler for Ingin tahu bohong paling nyata?:
Lihat, dalam film itu tak ada alur mundur. Artinya, film itu mungkin menggambarkan peristiwa yang terjadi beberapa bulan terakhir. Setidaknya setahun lalu. Namun, kostum beberapa adegan, mengesankan situasi tahun 1970-an. Bahkan, kasir restoran masih memakai pesawat telepon dengan tombol putar! Namun disisi lain, tokoh Hendra (anak pemilik restoran China Tan Kat Sun), sudah memegang handset Blackberry Onyx.

PESAN SAYA: Film ini diharamin krn tu film raga2 mlintir n dikit menyimpang dr akidah islam...mkx di haramin...coba klo ada film yg sm tp mlintir n milin2 ajaran agama mu bgmn reaksi mu dan org2mu????..pasti mencak2 kan??????????????? udah jgn pada mewek ya. FILM GA BERMUTU AJA DIRIBUTIN


http://voa-islam.com/photos2/Azka/Hanung-film-tanda-tanya-Sesat.jpg


Q: Kenapa film semi and bokep ga diharamin????
A:"UDAH DARI JAMAN NENEK MOYANGMU MASIH NGEMPENG FILM BEGINIAN DIHARAMIN".

Q:Kenapa film semi and film bokep ga ditarik???? "
A:"SATU FILM AJA DIHARAMIN AND DITARIK BANYAK ORANG YANG EMOSI AND PROTES" (tetep haram buat orang muslim).

Q: Kenapa banyak orang muslim yang nonton????
A: "Setiap amal ibadah dan perbuatan manusia itu udah dicatat dan akan dimintai pertanggung jawabannya masing kelak di hari akhir".


Buat yang muslim janganlah rela agamamu di hina dan direndahkan...apalah artinya sebuah bata!!

Piss ga ada maksud untuk menyinggung perasaan kamu-kamu sekalian...hanya untuk menjelaskan kepada kamu-kamu orang yang ngedumel,mewek,protes,dll,dst,dsb atas diharamkannya film si hanung oleoleo




HANUNG BRAMANTYO itu orang atau mayat?

STOP NONTON FILM YG MERUSAK AKHLAK KALIAN DAN SAUDARA2 KALIAN SENDIRI, MENONTON BERARTI MEMBERI UANG KE PRODUCER YG IMPACT KE BERLANJUTNYA FILM2 SEJENIS.

SOURCE :
http://voa-islam.com/news/indonesian...t-muslim-awam/

FPI: Film '?' Hanung Berbahaya jika Ditonton Masyarakat Muslim Awam

Jakarta (voa-islam) - Dalam pernyataan sikapnya, FPI menegaskan, film “?” garapan Hanung Bramantyo adalah film liberal yang sesat menyesatkan, sehingga haram ditonton oleh umat Islam dan harus dilarang pemutarannya oleh Pemerintah RI.

FPI mendesak, agar Erick Thohir dengan Mahaka Picture dan Mahaka Media serta Republika-nya harus menarik film “?” dari peredaran, dan meminta maaf kepada umat Islam, serta berkomitmen untuk tidak mengulangi kesalahannya. Jika tidak, maka umat Islam diserukan untuk memboikot Erick Thohir dan semua medianya

Khusus Hanung Bramantyo, FPI meminta agar peredaran film “?” dihentikan, dan Hanung diharapkan agar bertaubat kepada Allah swt, serta menyudahi sikap liberalnya selama ini yang selalu menyerang Islam. Jika tidak, maka umat Islam diserukan untuk menjadikannya sebagai musuh Islam.

Adapun Lembaga Sensor Film, (LSF) tidak boleh meloloskan film apapun yang merusak akidah dan akhlak umat Islam, termasuk film “?”, serta wajib melakukan reformasi kepengurusan agar tidak disusupi atau ditunggangi oleh unsure-unsur liberal dari kelompok manapun. Jika tidak, maka bubarkan LSF dan kembalikan wewenang perfilman kepada Kementerian Komunikasi dan Informasi atau kementerian lain yang berkompeten

FPI menyerukan kepada semua anggota masyarakat untuk memboikot, tidak membeli. menyewa, memutar, menonton, mensponsori film apapun yang merusak akidah dan akhlak umat Islam, termasuk film “?”. FPI menyatakan perang terhadap semua film yang merusak akidah dan akhlak umat Islam.

Kesan Masyarakat Awam

FPI mencatat, ada lima statemen dan agenda yang memberi kesan kepada masyarakat awam, yaitu:

1. Dalam film “?”, ada adegan pendeta ditusuk, gereja dibom, restoran Cina diserang secara anarkis oleh sekelompok masyarakat muslim di hari lebaran, dan sekelompok pemuda muslim bersarung dan berpeci mencerca seorang keturunan Tionghoa dengan panggilan “Cino” (Cina), yang kemudian dibalas dengan cercaan “Teroris Asu” (dalam bahasa Jawa yang artinya “Desar Teroris Anjing”).

Kesan untuk masyarakat awam, islam itu bengis, biadab, dan jahat. Walaupun dalam adegan penusukan pendeta dan pengeboman gereja tidak jelas pelaku dan motifnya, namun dalam adegan lain sangat jelas mengarahkan kesan kepada umat Islam.

2. Dalam “?” ada cerita tentang Rika yang semula Muslimah, kemudian murtad masuk Nasrani, karena kecewa suami berpoligami. Rica pun berdalih, bahwa kemurtadannya, bukan berarti membenci ataupun mengkhianati Tuhan. Sepanjang cerita, Rika ditampilkan sebagai sosok yang ideal, toleran, arif dan bijak. Ibu dan anak Rika yang semula menentang kemurtadan Rika, akhirnya bisa menerima. Dalam cerita ini ada narasi: “…semua jalan setapak itu berbeda-beda, namun menuju kea rah yang sama, mencari satu hal yang sama, dengan satu tujuan yang sama, yaitu: Tuhan.”

Kesan untuk masyarakat awam adalah: syariat poligami itu buruk, karena merusak rumah tangga dan menyebabkan orang murtad. Kesan awam lainnya adalah murtad itu bukan mengkhianati Tuhan, sehingga tidak mengapa menjadi murtad. Rika yang murtad itu bisa dikesankan ideal dan toleran, sehingga orang murtad pantas diterima secara baik. Pesan dalam film ini adalah mengarah pemahaman semua agama benar dan sama menuju Tuhan yang satu (pluralism).

3. Dalam film “?” ada cerita tentang Surya yang bermain drama pada hari Raya Paskah di gereja dengan peran menjadi Yesus. Sebelum pentas, Surya berlatih memperagakan Yesus disalib di dalam masjid, lalu direstui oleh ustadz yang mengajar di masjid tersebut. Saat pentas di gereja pun banyak orang berpenampilan laki-laki muslim dan muslimah yang ikut berpartisipasi menonton dan membagikan bingkisan Paskah kepada jemaat gereja.

Kesan untuk masyarakat awam adalah: orang Islam main drama di gereja dan berperan sebagai Yesus itu tidaklah mengapa. Latihan drama Yesus disalib di dalam masjid juga dianggap tidak perlu dipersoalkan. Kesan lainnya, orang Islam ke gereja untuk ikut merayakan Paskah pun tidak mengapa.

4. Dalam film “?” ada cerita tentang Menuk, seorang muslimah berjilbab, yang kerja di restoran Cina yang menjual dan menyajikan daging babi. Saat shalat, Menuk melaksanakan shalat di tempat kerjanya, dan saat tugas Menuk menghidangkan babi dengan nyaman tanpa ada sikap galau atau pun riskan.

Kesan bagi masyarakat awam atas adegan itu adalah: seorang muslim tidak menjadi halangan untuk menjual, memotong, menghidanghkan daging babi. Bahkan ada kesan mengajak masyarakat untuk menghalalkan babi. Walaupun pemilik restoran menyatakan dalam film tersebut, alat masak untu babi harus dipisah dengan alat masak untuk udang, cumi dan ayam. Tapi ia juga menyatakan bahwa daging babi itu “lebih gurih”, tidak perlu bumbu apapun.

5. Dalam film “?” ada cerita tentang Tan Kat Sun, pemilik restoran Cina penjual babi, yang toleran terhadap karyawan muslimnya dengan mempersilahkan shalat, namun akhirnya mati pasca penyerangan restoran Cinanya oleh sekelompok orang Islam. Diceritakan juga, bahwa restoran Cina penjual babi tersebut di bulan puasa, merugi karena sepi pengunjung.

Kesan untuk masyarakat awam adalah orang non muslim sangat toleran terhadap umat Islam, tapi tidak dengan orang Islam. Ada kesan, bahwa pelanggan restoran Cina penjual babi itu adalah umat Islam, sehingga ketika umat Islam sedang berpuasa di bulan suci Ramadhan, restoran menjadi sepi pengunjung.

Adegan lainnya adalah Asmaul Husna dibaca dengan sinis dan melecehkan oleh pendeta di dalam gereja. Lalu ibu kost berjilbab digambarkan judes dan bakhil.

Berdasarkan itu semua, maka FPI mengingatkan kepada segenap umat Islam, bahwa Islam sangat menghargai perbedaan agama (pluralitas), tapi menolak pencampur-adukkan agama (pluralism). Islam menolak segala bentuk penodaan terhadap agama apapun. Murtad bukanlah bagian kebebasan beragama, tapi merupakan dosa besar. Jelas, paham sepilis (sekularisme, pluralism dan liberalisme) adalah paham sesat dan menyesatkan, bukan dari ajaran Islam.

Umat Islam diharamkan mencampuradukkan akidah dan ibadah agama apapun, termasuk merayakan hari besar umat agama lain. Liberal adalah musuh besar Islam dan pembangkangan liberal terhadap Allah Swt, lebih iblis daripada iblis. Umat Islam wajib membela agamanya dari segala bentuk penodaan. ● Desastian


REQUEST MEREKA YG MINTA DITAROH PAGE ONE :
Quote:
Originally Posted by diamanda View Post
jeleknya film ini adalah:
ujung-ujungnya mengadu domba para pemeluk antar agama dan antar suku di indonesia,

yg muslim tersinggung..
yg tionghoa sedih karena didiskriminasi,
yg kristen bisa tersinggung jg loh, knp jg yg meranin yesus bukan orang kristen, gt kan?

saran ane, siapapun anda, apapun agama dan suku anda, gak perlu nonton film ini.. Buang-buang duit ke bioskop!!

sungguh, klo bilang 'mo nunjukkin realita', ngapain nonton film?
liat aja ke lingkungan lo langsung..
film, seperti buku, harusnya menginspirasi, membuat orang berpikir ke depan, bukan cuma deskripsi apa yang (bisa mungkin atau telah) terjadi..
'mana pake ditambah2 penilaian subyektif sang sutradara, macam dia Tuhan atau nabi aja' Bikin tambah keruh suasana..

Udah cukup kita diadu domba sama Belanda..hasilnya?kita dulu dijajah 350 tahun, menderita, ga sejahtera, ga kaya2..ga dianggap manusia..

Sumber : http://www.klikunic.com/2011/04/kenapa-film-haram-ditonton-umat-islam.html#ixzz1Woq264L1

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites